Bandar Lampung (Lampost.co) — Sekelompok mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Lampung terlibat bentrokan. Akibat bentrok antarmahasiswa itu 4 orang harus mendapatkan perawatan di klinik Kedaton Medical Center (KMC) karena mengalami luka-luka. Pihak kampus membenarkan hal itu. Pemicunya karena masalah sepele.
Untuk diketahui, bentrokan terjadi pada Senin, 4 Maret 2024, sore. Mahasiswa yang bentrok merupakan dua kelompok dari fakultas yang sama.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Depri Liber Sonora mengatakan penyebab keributan itu adalah masalah sepele. Bentrok itu merupakan lanjutan dari masalah yang juga sempat terjadi pada Jumat, 1 Maret 202, sore.
“Saya yang kebetulan ada di lokasi sempat melerai. Tapi rupanya massa ini pindah ke depan dan semakin banyak. Sehingga akhirnya karena massanya semakin banyak maka kericuhan itu semakin tidak terbendung,” kata Depri saat dikonfirmasi, Selasa, 5 Maret 2024.
Saat mendapati kabar bentrok antarmahasiswa itu, pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan memanggil seluruh pihak keamanan. Namun karena jumlah petugas keamanan yang terbatas, pihaknya kembali meminta bantuan Polsek Kedaton.
Depri menyebut, pihaknya baru bisa mengendalikan situasi pada pukul 19.00 WIB. Selain 4 orang mengalami luka, bentrokan itu juga mengakibatkan beberapa fasilitas kampus rusak. Seperti kaca di bagian pintu belakang gedung graha kemahasiswaan Unila mengalami kerusakan dan banyak serpihan kaca yang berhamburan.
“Mahasiswa kami yang luka-luka itu langsung saya perintahkan kasih pertolongan ke rumah sakit terdekat. Alhamdulillah tidak ada yang sampai rawat inap. Hanya mengalami ruka ringan. Biaya pengobatannya dekanat yang menanggung,” kata dia.
Damai
Atas kejadian tersebut, Depri menuturkan, pihaknya bersama dengan pimpinan rektorat, bhabinkabtibmas, langsung memediasi kedua belah pihak. Adapun hasil dari mediasi itu kedua belah pihak sepakat mengambil jalan damai.
“Karena ini melibatkan massa yang banyak, sehingga sulit untuk menyatakan pelaku yang menyebabkan korban luka. Akhirnya karena ini menyangkut keluarga besar fakultas, kami ambil jalan damai,” kata Depri.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil seluruh ketua umum beserta pembina dari 14 organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus. Hal itu untuk mengantisipasi dan menghindari terulangnya kejadian serupa.
“Agendanya untuk menyamakan persepsi atas kejadian yang baru saja terjadi. Serta memberikan pemahaman untuk semua anggota ormawa untuk tidak mudah terpancing guna mencegah kejadian serupa. Bahkan kabarnya pak dekan nanti akan diundang oleh rektor untuk mengklarifikasi persoalan sesungguhnya dan rektor juga memberikan satu arahan,” kata dia.