Bandar Lampung (Lampost.co)–Sektor industri makanan berkontribusi besar dalam nilai investasi di Provinsi Lampung tahun 2023. Catatan itu berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung.
“Secara total, sektor industri makanan merupakan sektor terbesar dalam kontribusi investasi. Tercatat ada Rp4,28 triliun,” ujar Kepala DPMPTSP Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri, Rabu 13 Maret 2024.
Yudhi mengatakan sektor selanjutnya yang berperan besar dalam perkembangan investasi yaitu tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Pada tahun 2023, tercatat realisasi investasi mencapai Rp1,23 triliun.
“Selain itu juga ada sektor jasa lainnya dengan realisasi ivestasi sebesar Rp1,18 triliun. Lalu sektor perdagangan dan reparasi dengan realisasi sebesar Rp1,15 triliun. Ke empat sektor itu merupakan yang terbesar nilai investasinya selama periode tahun 2023 mulai dari Januari hingga Desember,” kata dia.
Kemudian untuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA), terdapat 19 negara yang telah berinvestasi di Lampung. Negara itu yakni Singapura, Malaysia, Tiongkok, Belanda, Inggris, Jepang, Swiss, dan Australia.
Selanjutnya ada India, Hongkong, British Virgin Islands, Belgia, Korea Selatan, Cayman Island, Thailand, Luxembourg, Swaziland, Taiwan, dan Spanyol. Lima negara terbesar yang berinvestasi yakni Singapura, Malaysia, Tiongkok, Belanda, dan Inggris.
“Singapura dengan nilai investasi Rp1,47 triliun, lalu Malaysia nilai investasi Rp637 miliar, Tiongkok Rp277 miliar. Lalu Belanda Rp198 miliar dan Inggris dengan nilai investasi sebesar Rp187 miliar,” kata Yudhi.
Sebelumnya diberitakan, realisasi investasi provinsi lampung tahun 2023 sebesar Rp10.890 triliun atau 99,00% dari target BKPM Rp11 triliun. Untuk PMA Provinsi Lampung berada di peringkat 6 di Sumatera dan peringat 23 nasional dengan 372 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.182 TKI dan 30 TKA.
Sementara untuk PMDN Provinsi Lampung berada di peringkat 8 di Sumatera dan peringkat 22 untuk nasional dengan 2.825 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.906 TKI dan 0 TKA