Kotaagung (Lampost.co): Bulan suci Ramadan 1445 H menjadi berkah tersendiri bagi penjualan takjil di Kotaagung, Kabupaten Tanggamus. Pedagang mengalami peningkatan omzet yang signifikan pada moment Ramadan tahun ini. Hal ini memberikan dorongan positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Para pedagang takjil di berbagai titik strategis Kotaagung, mengungkapkan terjadi peningkatan yang mencolok dalam permintaan jajanan takjil tradisional pada Ramadan tahun ini.
Berbagai varian takjil seperti kolak, berbagai jenis minuman segar, bahkan makanan berbahan ikan yakni otak-otak, tahu, hingga sayuran matang siap saji menjadi favorit di kalangan warga.
Salah satu pedagang takjil, Kokom Komalasari, mengatakan dia berdagang di Jalan Merdeka, tepatnya di depan MTs NU merasakan peningkatan yang cukup signifikan dalam penjualan takjil sejak awal Ramadan.
“Pelanggan kami datang dari wilayah sekitar Kotaagung. Ini memberikan dorongan ekonomi yang baik bagi kami para pedagang,” kata dia, Minggu, 17 Maret 2024.
Dia menyebut variasi harga takjil yang ia jajakan antara lain kolak, es buah, dan lainnya. Rata-rata dia menjualnya seharga Rp5 ribu per porsi.
“Penjualan standar Rp5 ribu, cukup murah. Kami juga bisa untung sedikit, pembeli juga merasa terjangkau,” kata dia.
Kenaikan Omzet
Tak hanya takjil, pedagang kelapa muda juga merasakan berkah Ramadan. Seperti yang dirasakan Salman Meta, yang membuka lapaknya dari pukul 15.00 sampai waktu menjelang magrib. Dia dapat menjual 100 butir kelapa muda per harinya.
“Saya jual kelapa muda dengan satu butirnya Rp6 ribu. Sejak Ramadan, satu hari bisa menjual sebanyak 100 butir. Omzet selama puasa ini sangat bagus,” kata Salman.
Salman menyebut, kenaikan pembeli juga atas faktor cuaca yang bagus (panas), sehingga masyarakat banyak memburu sajian minuman kelapa muda.
“Semoga ada kenaikan pembeli untuk hari-hari ke depan. Puasa ini mudah-mudahan harinya dan cuacanya bagus, pembelinya banyak,” harapnya.
Peningkatan penjualan takjil di Kotaagung juga mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas di antara masyarakat. Selain itu, rasa yang khas dengan harga murah akan diburu pembeli.
Ati, salah seorang pembeli mengatakan bahwa menghadapi bulan puasa ini dengan ekonomi lagi pas-pasan, dirinya dapat berbuka puasa dengan layak.
“Keadaan ekonomi lagi resesi, jadi ya pas-pasan aja. Tapi ada langganan kita enak masakannya di Gang PU Kuripan, harganya murah,” kata Ati.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.