Sukadana (Lampost.co) — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Lampung Timur terus mengalami lonjakan. Hingga saat ini tercatat 373 orang terjangkit DBD. Kemudian 4 orang meninggal dunia (MD).
.
Hal tersebut tersampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, Syaiful Burhan kepada Lampost.co, Senin, 25 Maret 2024.
.
“Saat ini Lampung Timur terdapat 373 orang terjangkit DBD. Kemudian 4 orang meninggal dunia,” ujar Syaiful.
.
Ia menjelaskan, pasien yang meninggal berdasarkan penyelidikan epidemiologi terjadi karena keterlambatan penanganan.
.
Pasca meninggalnya 4 orang tersebut Dinas kesehatan mengeluarkan surat edaran. Hal itu berkaitan sistem kewaspadaan dini dan respon kasus kepada semua sumber daya kesehatan yang ada pada Lampung Timur, lintas sektor tingkat kecamatan dan desa.
.
Menurutnya, fogging sudah terlaksana pada beberapa wilayah sesuai SOP program. Ada fogging fokus dan bukan fogging massal, yaitu fogging sesuai hasil kunjungan penyelidikan epidemiologi pada kasus.
.
“Karena sesuai edaran Gubernur Lampung dan petunjuk Komisi Ahli. Tidak memperkenankan melakukan fogging massal atau fogging pencegahan. Karena dampak fogging terhadap kesehatan dan lingkungan yang berbahaya,” tandasnya.
.
Ia menuturkan, seluruh kecamatan Lampung Timur adalah daerah sporadis DBD karena tingkat mobilitas. Dan lingkungan tropis yang mendukung perkembangan nyamuk DBD.
.
“Namun terdapat 5 Kecamatan yang mengalami peningkatan signifikan tahun ini. Sesuai data adalah kecamatan Labuhan Maringgai, Marga sekampung, Way Jepara, Way Bungur, Melinting,” paparnya.
.
Dinas kesehatan Lampung Timur dan puskesmas saat ini giat menghimbau. Kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah penyakit DBD.
.
“Bahwa masalah DBD adalah masalah bersama bukan sektor kesehatan saja termasuk media. Dan lembaga masyarakat dapat berperan serta meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat yang sehat,” jelasnya.
.
“DBD timbul akibat perilaku dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Maka solusi paling tepat adalah PSN serta perubahan perilaku. Dan mindset masyarakat bahwa fogging bukan cara pencegahan,” pungkasnya.