Bandar Lampung (Lampost.co) — Sosok bakal calon kepala daerah mulai bermuculan menjelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 mendatang. Nama-nama potensial dari kalangan politisi, tokoh masyarakat dan sebagainya bersiap tarung bebas berkompetisi dengan segala sumber daya yang ada. Apalagi event lima tahunan tersebut tingkatan provinsi, kabupaten/kota selalu ada kejutannya.
.
Adapun nama-nama populer yang muncul untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yakni petahana Gubernur Lampung sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Arinal Djunaidi;. mantan Wakil Gubernur Lampung sekaligus Ketua PKB Lampung, Chusnunia Chalim; Anggota DPR RI, Hanan A Razak.
.
Kemudian Mantan Walikota Bandar Lampung sekaligus Ketua DPW Partai NasDem Lampung, Herman HN; Anggota DPRD Lampung sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal;. Mantan Bupati Tulangbawang Barat sekaligus Ketua Bappilu DPD PDI Perjuangan Lampung, Umar Ahmad; Mantan Bupati Lampung Barat sekaligus Anggota DPR RI, Muklis Basri; Ketua DPD Partai Demokrat Lampung, Edy Irawan Arief dan sebagainya.
.
Penjaringan
.
Partai politik pun bersiap membuka penjaringan bakal calon kepala daerah. Seperti DPW PAN Lampung mulai membuka penjaringan Pilkada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Selain itu, penjaringan juga tergelar oleh DPD di 15 Kabupaten/kota, untuk menjaring calon Walikota dan Bupati ataupun wakilnya.
.
“Kader PAN, maupun politikus lainnya luar partai PAN yang hendak mengikuti penjaringan. Bisa mengambil formulir kepada DPW PAN Lampung, mulai 23 April 2024 hingga 12 Mei 2024,” kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada Wilayah DPW PAN Lampung, Joko Santoso, Jumat, 19 Apil 2024.
.
“Total 15 hari, dan bisa perpanjangan, tergantung situasi dan kondisi. Nantinya juga berkas kita verifikasi selama 1 hari, dan kita buka 3 hari untuk penerimaan pengembalian berkas” ujar Joko.
.
Kemudian pihaknya juga akan berkonsultasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh lainnya. H itu bertujuan untuk meminta saran seperti apa sosok yang ideal. “Nanti kami akan ada assesment, verifikasi dan wawancara, dan ini untuk umum. Misalnya Pak Mirza, pak Arinal, Pak Hanan, Umar Ahmad, ya kami tinggu,” katanya.
.
DPW PAN Lampung mendapatkan 8 kursi pada Pemilu 2024 DPRD Lampung. Maka harus membangun komunikasi dengan partai lain, dalam membentuk koalisi. “Kami akan bangun Koalisi, tapi yang kami utamakan dengan Koalisi Indonesia Maju (Golkar, Gerindra, Demokrat), tapi melihat juga kondisi daerah, ” katanya.
.
Kader Potensial
.
Begitupun PDI Perjuangan yang mulai membuka penjaringan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada pilkada 2024 mendatang. Sekretaris Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan Lampung Apriliati, mengatakan pendaftaran untuk mengambil formulir mulai pada 22 April — 20 Mei 2024.
.
Penjaringan pilkada memprioritaskan para petahana, ataupun kader internal partai. Namun tidak menutup kemungkinan untuk umum non kader PDI Perjuangan. Kemudian, pihaknya akan melakukan penjajakan komunikasi kepada partai lain untuk koalisi. Apalagi PDI Perjuangan hanya meraih 13 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. “Biarkan penjaringan berjalan, dan tentunya PDI P juga banyak stok kader mumpuni,” katanya.
.
Ketua DPC PDI Perjuangan Bandar Lampung Wiyadi mengatakan, pihaknya bersiap membuka penjaringan untuk bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung. Untuk pengambilan formulir pendaftaran rencananya mulai 22 April hingga 20 Mei 2024. Meski mengutamakan kader internal, pihaknya membuka penjaringan untuk masyarakat umum, maupun politikus luar partai. “Terbuka untuk umum,” katanya.
.
Sejumlah nama bermunculan sebagai kandidat calon Walikota Bandar Lampung dari internal partai. Misalnya anggota DPRD Lampung yakni Kostiana dan Lesty Putri Utami. Kemudian, sosok Wiyadi sendiri selaku Ketua DPRD Bandar Lampung, hingga petahana Eva Dwiana.
.
Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Pesawaran Suprapto mengatakan. Saat ini pihaknya masih persiapan rapat pleno bersama dengan DPD Provinsi Lampung terkait persiapan penjaringan cakada. Untuk pendaftaran cakada ini pihaknya tidak melakukan pembatasan baik itu dari luar partai maupun kader asli partai PDI Perjuangan.
“Semua punya hak untuk mendaftarkan diri melalui PDIP, dan dari kita juga tidak membatasi orang yang akan mendaftar ke kami,” ujarnya.