Bandar Lampung (Lampost.co)— Banjir rob berpeluang terjadi di semua pesisir di wilayah Lampung. Hal ini sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Provinsi Lampung.
“Seluruh pantai dan pesisir berpotensi banjir pesisir atau rob,” ujar Kepala BMKG Maritim Lampung Tarjono, Sabtu, 20 April 2024.
Waktu kejadian serta tinggi kenaikan muka air laut atau air pasangnya berbeda di setiap pesisir.
“Tiap daerah bisa berbeda-beda dan dari ketinggian air pun beragam. Masyarakat harus tetap mengantisipasi dampak banjir rob tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan potensi banjir di daerah pesisir Lampung tersebut terjadi pada fase-fase bulan tertentu.
“Pada penanggalan Qomariyah potensi banjir pesisir bisa terjadi di bulan baru atau saat posisi bulan di antara bumi dan matahari. Kemudian di bulan purnama dan bulan gelap,” ujar dia.
Bila melihat ada hubungan banjir rob yang bisa berdampak terhadap naiknya muka air laut serta menurunkan tanah di daerah pesisir.”Tapi hal tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut,” ujar Tarjono.
Stasiun Meteorologi Maritim Lampung berdiri dan mulai beroperasi sejak bulan Oktober tahun 1997 di dalam wilayah pelabuhan Panjang.
Stasiun Meteorologi Maritim Lampung dibangun berdasarkan anggaran proyek tahun 1995/1996 dengan peralatan yang sederhana dan serba terbatas.
Pada awalnya Stasiun Meteorologi Maritim Lampung melakukan pengamatan selama enam jam setiap harinya oleh seorang penanggungjawab pos.