Pringsewu (Lampost.co)–Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPri) Lampung menggelar aksi solidaritas dukungan kepada Palestina dan mengutuk Agresi Militer Israel di aula Graha Ahmad Dahlan UMPri Lampung, pada Selasa, 7 Mei 2024.
Aksi serentak bersama 172 perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seluruh Indonesia. Juga merupakan bentuk dukungan kemanusiaan bagi rakyat palestina atas agresi militer Israel sejak akhir tahun 2023 lalu.
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu sekaligus Kordinator Lapangan, Hasbullah, dalam keterangannya menyampaikan bahwa aksi solidaritas ini merupakan kegiatan inisiasi oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia.
Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Pringsewu Gelar Wisuda ke-VI
Juga sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi yang terjadi di Negara Palestina. Agresi militer Israel terhadap rakyat palestina sejak 7 Oktober 2023 telah banyak menelan korban jiwa di Palestina khususnya jalur Gaza.
“Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan Forum Rektor PTMA se-Indonesia terhadap kondisi di Palestina. Agresi Militer Israel merupakan serangan paling brutal dan keji sepanjang sejarah konflik Palestina-Israel. Lebih dari 35.000 orang telah menjadi korban atas kekejian Israel, bukan hanya kalangan militer, tetapi warga sipil, anak-anak dan wanita tidak lepas dari kebrutalan agresi militer Israel”, kata dia.
Aksi tersebut melibatkan seluruh civitas akademik Universitas Muhammadiyah Pringsewu seperti Dosen, Tenaga Kependidikan, dan mahasiswa. Selain itu pernyataan sikap Forum Rektor PTMA se-Indonesia yang berisikan :
1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina.
3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genoside warga Palestina.
5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab. Mereka bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel leluasa menyerangan dan membunuh untuk kepentingan mereka sendiri.
6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir dan melakukan langkah politik membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor pelaku genocide Israel.
7. Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi RI yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina. Kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina. Yakni dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.