Jakarta (Lampost.co)— Sebanyak 38 negara yang merupakan anggota dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menyetujui Indonesia masuk menjadi negara anggota OECD.
” Pada minggu lalu saya ke Paris menerima secara resmi roadmap (peta jalan) dari mereka. Dua negara yang mendapatkan roadmap satu Indonesia, yang kedua Argentina,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, Sabtu, 11 Mei 2024.
Namun, sambung dia, dari kedua negara yang menerima roadmap tersebut, perwakilan pemimpin negara-negara OECD seperti Jepang dan Belanda, Indonesia yang mereka dukung untuk masuk dan menjadi anggota OECD.
Baca juga: Krui Pro Event Surfing Terbesar WSL di Indonesia
Kenapa OECD penting? ujar Erlangga, sebab kita mau next reform, Undang-Undang Cipta Kerja kita revisi lebih dari 60 undang-undang.
Next implementation ialah melalui OECD dan banyak data yang mereka punya dan banyak standar yang mereka punya.
“Sedangkan kita sudah punya juga masuk dalam Indo-Pacific Economy Framework. Kita punya juga Regional Comprehensive Economic Partnership,” paparnya.
Dengan berbagai keikutsertaan di beberapa organisasi perekonomian dunia. Indonesia sudah sangat siap dengan standar internasional yang OECD terapkan.
“Dengan begitu kita berharap pertumbuhan ekonomi kita akan bertambah lagi. Dengan masuk ke OECD, investasi juga akan banyak masuk,” pungkasnya.
Pertemuan Menteri
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD pada Kamis (2/5) di Paris, Prancis.
Pertemuan itu membahas beberapa isu penting, antara lain perkembangan proses aksesi Indonesia ke OECD. Penjajakan ASEAN-GCC FTA, dan perkembangan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Menyambut perkembangan Indonesia dalam proses aksesi OECD, Sekjen ASEAN menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian Indonesia yang baru saja menerima Peta Jalan Aksesi OECD.
“Kesuksesan ini juga dirasakan oleh seluruh anggota ASEAN. Kami berharap negara-negara ASEAN lain juga mengikuti langkah Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan keterwakilan kepentingan negara-negara ASEAN di OECD,” ungkap Sekjen Kao.
Sekjen Kao juga menyampaikan harapan atas dukungan Indonesia untuk menjajaki perundingan perdagangan bebas antar kawasan ASEAN-GCC FTA.
Perjanjian ini meyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi kedua kawasan. Menko Airlangga memberikan respons positif atas inisiatif tersebut.