• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 19/11/2025 13:39
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Humaniora

Bahasa Lampung Kian Terpinggirkan

Penyunting memperbaiki kesalahan kebahasaan naskah, namun tidak boleh mengubah substansi.

Ricky MarlyDelima NapitupulubyRicky MarlyandDelima Napitupulu
16/05/24 - 21:32
in Humaniora
A A
Bahasa Lampung Kian Terpinggirkan

Kabid Kebudayaan Disdikbud Lampung Heni Astuti dalam diseminasi kepakaran pembinaan bahasa: diseminasi bahan penyuluhan pedoman penyuntingan naskah cerita anak tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Bandar Lampung, Kamis, 16 Mei 2024. (Lampost.co/Delima)

Bandar Lampung (Lampost.co) — Bahasa dan aksara Lampung tidak masuk kategori terancam punah. Akan tetapi eksistensinya lambat laun makin terpinggirkan.
“Bahasa Lampung terpinggirkan, mulai ditinggalkan penuturnya. Ditambah lagi, globalisasi yang berpengaruh pada sikap dan perilaku masyarakat etnik Lampung dalam berbahasa,” kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Lampung Heni Astuti dalam diseminasi kepakaran pembinaan bahasa: diseminasi bahan penyuluhan pedoman penyuntingan naskah cerita anak tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Bandar Lampung, Kamis, 16 Mei 2024.
Menurut dia, bahasa Lampung tidak lagi menjadi bahasa kebanggaan di daerah ini. “Kalau kita ke Bandung, di sana langsung mengatakan punten. Kalau di Lampung langsung lo gue,” ujarnya.
Guna menjaga penutur bahasa Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung menetapkan pembangunan bidang pariwisata dan budaya serta pendidikan sebagai prioritas jangka menengah. Pihaknya juga mengusulkan bahasa Lampung sebagai warisan budaya tak benda ke Pemerintah Pusat. “Pokok pikiran kebudayaan daerah Provinsi Lampung memuat bahasa dan aksara Lampung sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan,” ujarnya.

Peran Penyunting Naskah

Pembicara berikutnya, Staf Ahli Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Wawan, menjelaskan tentang peran penyunting naskah. “Penyunting wajib memiliki ilmu kebahasaan antara lain ejaan, diksi, dan kalimat,” ujarnya.
Penyunting memperbaiki kesalahan kebahasaan naskah, namun tidak boleh mengubah substansi. “Penulis biasanya fokus pada substansi, sehingga membutuhkan peran penyunting yang membersihkan naskah dari kesalahan kebahasaan, dan menjadi jembatan penghubung gagasan penulis dengan pembaca,” ujarnya.
Wawan secara khusus, ia menjelaskan tentang cerita anak yang merupakan cerita anak tetapi kompleks. Penyuntingan harus memperhatikan pemerolehan bahasa anak karena pemerolehan bahasa yang dialami setiap anak tidak selalu sama.
Pemetaan kemampuan membaca berdasarkan kelompok usia antara lain tahap 0 yakni 0–6 tahun, tahap 1 yakni 6–7 tahun, tahap II yakni 7–8 tahun, tahap III yakni 8–14 tahun, tahap IV yakni 15–18 tahun, dan tahap V yakni 18 tahun ke atas. “Pada tahap nol, dengan dibacakan buku anak mulai mengerti bahwa buku mengandung kata yang memberi arti,” kata Wawan.
Demikian seterusnya, hingga tahap V yakni anak membaca materi untuk meningkatkan wawasan yang sudah mereka ketahui untuk mengembangkan skema baru. Selanjutnya, penyunting harus memahami klasifikasi pembaca berjenjang yakni pembaca dini usia 0–7 tahun, pembaca awal usia 6–10 tahun, pembaca semenjana usia 10–13 tahun, dan pembaca madya usia 13–15 tahun.
Penyunting bahasa harus memperhatikan panjang kalimat dalam buku cerita anak sesuai dengan kebutuhan per jenjang. “Kalimat terlalu panjang harus lebih pendek atau dipecah menjadi beberapa kalimat pendek. Jumlah kata per kalimat maksimal sekitar tujuh kata,” kata dia.
Tags: BahasaBahasa LampungPENDIDIKAN
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Way Kanan Teacher Summit 2025

Way Kanan Gelar “Teacher Summit 2025” untuk Tingkatkan Kompetensi Guru dan Dorong Kenaikan IPM

byAdi Sunaryo
19/11/2025

Way Kanan (Lampost.co): Pemerintah Kabupaten Way Kanan bersama Lampung Post menggelar seminar pendidikan bertajuk “Way Kanan Teacher Summit 2025” dalam...

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir,

PWI–Dewan Pers Perkuat Sinergi untuk Sukseskan HPN 2026

byDelima Napitupulu
19/11/2025

Jakarta (lampost.co) —  Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, mengajak Dewan Pers dan seluruh konstituennya untuk memperkuat...

Lampung 3 Kali Berturut-turut Raih Provinsi Layak Anak

Lampung 3 Kali Berturut-turut Raih Provinsi Layak Anak

byMuharram Candra Luginaand1 others
16/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Lampung untuk ketiga kali beruntun meraih penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) 2025 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan...

Berita Terbaru

Way Kanan Teacher Summit 2025
Humaniora

Way Kanan Gelar “Teacher Summit 2025” untuk Tingkatkan Kompetensi Guru dan Dorong Kenaikan IPM

byAdi Sunaryo
19/11/2025

Way Kanan (Lampost.co): Pemerintah Kabupaten Way Kanan bersama Lampung Post menggelar seminar pendidikan bertajuk “Way Kanan Teacher Summit 2025” dalam...

Read moreDetails
Pabrik pengolahan kopi PTPN I.

PTPN I Perkuat Komoditas Kopi, Dua Pabrik Teh Resmi Dikonversi

19/11/2025
film mengejar restu

Film Mengejar Restu Hadirkan Potret Perempuan Tangguh dan Konflik Keluarga yang Mengharukan

19/11/2025
Nikita mirzani dan Reza Gladys

Saling Gugat Ratusan Miliar, Nikita Mirzani dan Reza Gladys Dijadwalkan Bertemu dalam Mediasi Penting

19/11/2025
Pencuri Motor dan Dua Penadahnya Ditangkap di Tanggamus

Pencuri Motor dan Dua Penadahnya Ditangkap di Tanggamus

19/11/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.