New Haven (Lampost.co)—Sebanyak 150-an wisudawan melakukan walkout saat geladi resik wisuda di Universitas Yale, Amerika Serikat (AS), Senin (20/5/2024).
Walkout itu sebagai protes perang Israel di Jalur Gaza serta dugaan keterkaitan Universitas Yale dengan produsen senjata. Selain itu, sebagai tanggapan keras pada otoritas AS atas demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus Ivy League.
Melansir Channel News Asia, walkout dari lokasi latihan wisuda berawal ketika Presiden Yale, Peter Salovey, mulai mengumumkan perwakilan wisudawan dari masing-masing fakultas.
Setidaknya, ada 150 wisudawan yang duduk di dekat penonton berdiri serentak, membelakangi panggung, dan berparade keluar meninggalkan lokasi melalui Gerbang Phelps.
Sementara itu, banyak pengunjuk rasa membawa spanduk kecil dengan beragam slogan, seperti “Buku bukan bom” dan “Divestasi dari perang”.
Beberapa wisudawan juga mengenakan sarung tangan lateks berwarna merah yang melambangkan tangan berlumuran darah.
Spanduk lainnya bertuliskan, “Cabut tuduhan” dan “Lindungi kebebasan berpendapat” yang mengacu pada penangkapan 45 orang dalam tindakan keras polisi bulan lalu terhadap demonstrasi di dalam dan sekitar kampus New Haven, Connecticut.
Aksi walkout tersebut mengundang sorakan dari sesama mahasiswa di kerumunan. Protes berlangsung damai dan tanpa gangguan.
Yale adalah salah satu dari puluhan kampus AS yang mengalami gelombang protes atas meningkatnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Di sisi lain, University of Southern California membatalkan upacara wisuda utamanya. Puluhan wisudawan juga keluar dari acara wisuda Duke University pekan lalu. Mereka memprotes pembicara tamunya, komedian Jerry Seinfeld, yang terkenal kerap mendukung Israel selama perang di Gaza.