Jakarta (Lampost.co) — Ketika kita masih kecil atau remaja, mungkin sering mendengar ungkapan yang orang tua katakan, seperti, “Jangan tidur di lantai, nanti kena paru-paru basah.” Kemudian “Jangan di depan kipas angin, nanti paru-paru basah”, atau “Kalau naik motor malam-malam, jangan lupa pakai jaket, biar enggak paru-paru basah.”
Bahkan terlalu sering pulang kerja larut malam, juga bisa kita kaitkan dengan paru-paru basah. Semua ini karena angin malam atau kondisi dingin yang bisa menerjang badan – utamanya dada – dianggap bisa memicu masalah pada kesehatan tubuh. Apakah ucapan orang tua zaman dulu itu benar?
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane, dari laman Alodokter, paru-paru basah sebenarnya adalah suatu istilah untuk menggambarkan adanya peradangan pada paru-paru. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru. Kondisi ini pun bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus karena kantung udara di paru-paru penuh dengan cairan atau nanah.
Baca Juga:
Minum Kopi Hitam Tanpa Gula Ternyata Baik Bagi Kesehatan, Ini 5 Khasiatnya
Angin sebabkan paru-paru basah?
Beberapa orang mungkin sensitif terhadap udara atau suhu dingin di mana hal ini memengaruhi sistem imun tubuh. Logikanya, kena angin malam saat pulang kerja, bisa menurunkan imun tubuh karena dingin. Namun itu satu-satunya penyebab paru-paru basah.
Kontak dengan virus, bakteri, atau jamur adalah faktor utama penyebab pneumonia. Tak hanya angin malam, udara dari AC yang tidak rutin kita bersihkan pun bisa berisiko pneumonia.
Gejala paru-paru basah
Penyakit paru-paru basah dapat kita kenali dari berbagai gejala umum, antara lain:
– Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah)
– Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
– Napas berat atau terasa sesak, bahkan saat istirahat
– Demam, menggigil, dan sering berkeringat
– Hilang nafsu makan
– Kelelahan atau tidak berenergi
– Mual, muntah, atau diare
– Jantung berdebar
Pencegahan yang bisa dilakukan
Untuk mencegah paru-paru basah sebenarnya tidak sulit. Cukup menerapkan pola hidup sehat, seperti:
– Lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza
– Hindari merokok
– Kurangi stres
– Jaga kebersihan, misalnya cuci tangan secara rutin dan kebersihan lingkungan
– Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersin
– Gunakan masker, terlebih jika terdapat polusi udara atau orang yang sedang batuk pilek di sekitar rumah atau kantor.
Ingat, pengobatan paru-paru basah kita sesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah karena infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Untuk paru-paru basah yang berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas dan perawatan intensif di ICU. Jadi, bila kamu mengalami gejala seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter.