Jakarta (Lampost.co) — Para peneliti yang dipimpin oleh UCL berdasarkan evaluasi dari 32.000 orang di negara Eropa mengungkapkan, merokok muncul sebagai faktor gaya hidup terpenting yang menentukan tingkat penurunan kognitif pada orang lanjut usia (lansia).
Berdasarkan laman Medical Daily, Senin, 8 Juli 2024, para peneliti mengambil sampel berusia 50 tahun ke atas dengan mempertimbangkan tingkat penurunan kognitif. Hal ini terkait empat perilaku kesehatan yakni merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan kontak sosial. Fungsi kognitif partisipan mereka ukur menggunakan tes memori dan kelancaran verbal.
Peserta terkategorikan berdasarkan gaya hidup mereka dengan mempertimbangkan apakah mereka merokok, melakukan olahraga sedang atau berat setidaknya seminggu sekali, berinteraksi dengan teman dan keluarga setiap minggu.
Baca Juga:Terlalu Sering Kena Angin, Nanti Paru-paru Basah? Ini Penjelasannya
Para peneliti mencatat, penurunan kognitif terjadi lebih cepat pada individu yang merokok, dengan skor kognitif mereka turun hingga 85 persen lebih banyak selama 10 tahun dari pada dengan mereka yang bukan perokok.
Sementara itu, penurunan kognitif secara umum serupa di semua gaya hidup mereka yang tidak merokok.
Meskipun tidak bisa menetapkan secara pasti sebab akibatnya, penulis utama UCL dr. Mikaela Bloomberg, mengatakan merokok mungkin merupakan faktor penting yang memengaruhi laju penuaan kognitif.
Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam perilaku yang lebih sehat mengalami penurunan kognitif yang lebih lambat, namun tidak jelas apakah semua perilaku berkontribusi secara setara terhadap penurunan kognitif, atau apakah ada perilaku tertentu yang mendorong hasil ini.
“Temuan kami menunjukkan bahwa di antara perilaku sehat yang kami periksa, tidak merokok mungkin merupakan salah satu yang paling penting dalam hal mempertahankan fungsi kognitif,” kata Dr. Mikaela Bloomberg, Penulis Utama, UCL Behavioural Science & Health.