Bandar Lampung — Komunitas Turun Dapil, yang merupakan Komunitas yang fokus pada bidang kepemiluan, terus berupaya menggali potensi yang ada para kandidat calon Kepala Daerah di Lampung.
Salah satunya, lewat diskusi maupun dialog dengan kaum milenial dan generasi Z, dalam agenda ‘Rumusan Masalah,’ di Teater XXI Mall Bumi Kedaton (MBK) Bandar Lampung Minggu, 21 Juli 2024.
Salah satu kandidat Calon Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djusal, yang hadir dan menyerap aspirasi dari kalangan muda.
Melawan Kotak Kosong di Pilkada Bentuk Kemunduran Demokrasi
Founder komunitas Turun Dapil, Alif Panza Riadi, mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan yang kedua kali berjalanr dalam rangka melibatkan para pemuda di ajang pesta demokrasi. Khsususnya menghadirkan kandidat cakada.
“Harapan kami agar menimbulkan kesadaran bahwa pemuda hari ini bisa berpartisipasi aktif bisa berkontribusi dalam memilih pemimpin,” ujarnya, Minggu, 21 Juli 2024.
Kegiatan dengan tema ‘Rumusan Masalah’ merupakan upaya menggali informasi dari bakal calon gubernur Lampung apakah layak atau tidak memimpin Lampung ke depan. Serta memberikan ruang kepada para pemuda menyampaikan gagasan dan ide dengan dialog pada giat tersebut.
Rumusan masalah menurutnya,agar hal-hal yang perlu mengetahui dari sosok seorang pemimpin. Seperti apa yang ada sekarang ini. Kemudian akhirnya bisa memimpin Lampung apakah sudah cukup layak.
“Apakah sudah pas untuk mengasih tahu kepada pemuda yang saat ini masih skeptis,”katanya.
Sementara itu Rahmat Mirzani Djausal menyebut puluhan tahun ke depan yang merasakan hasil pembangunan adalah kalangan pemuda, khususnya gen Z.
Karena itu, pemerintah harus mendengar cara pikir dan keinginan para pemuda.
“Ini salah satu cara yang inovatif dan benar-benar bisa memberikan ruang baru, bagi anak muda terutama gen Z, “katanya
Mirza mengungkapkan bahwa para Gen Z dalam forum diskusi tersebut, banyak menyampaikan harapan dan tantangan di masa depan sesuai dengan cara serta minat mereka masing-masing. karena.
Gen Z khawatir dengan lapangan pekerjaan di masa depan yang semakin sempit. “Jadi bagaimana UMKM, bagaimana kehidupan mereka di desa-desa. Lapangan pekerjaan itu menjadi kekhawatiran pelajar sekarang, pemerintah ke depan harus bisa menyajikan jalan yang baik terhadap harapan mereka,”katanya.
