Bandar Lampung (Lampost.co) — Upaya bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan berpengaruh terhadap terjaganya kualitas bisnis BTPN Syariah di semester I 2024.
Hal ini terbukti dari rasio-rasio yang sehat, seperti Return on
Asset (RoA) dan rasio kecukupan modal (CAR). Kondisi tersebut memberikan kesempatan bank untuk menjaga kinerjanya.
“Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga terlihat dari rasio-rasio keungan yang sehat, yang memberikan kesempatan Bank untuk terus bertumbuh di masa-masa mendatang. Kami bersyukur bahwa selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian bisa menjaga kinerja bank saat ini, yang lebih dari satu dekade kami bangun,“ ujar Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad.
Baca juga :Community Officer BTPN Syariah Menjadi Pionir Pemberdayaan
Menurutnya, BTPN Syariah terus berupaya untuk memperkuat kualitas pembiayaannya dengan membangun solidaritas bagi nasabah inklusi.
Selain itu, sebagai bagian untuk mewujudkan niat baik nasabah lebih cepat. BTPN Syariah juga
memberikan apresiasi terhadap kumpulan ibu-ibu nasabah pembiayaan ultra mikro yang telah
menunjukkan solidaritas yang kuat dalam membangun perilaku unggul yaitu BDKS (Berani Berusaha,
Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu).
“Ini adalah mimpi nasabah yang BTPN Syariah wujudkan bersama berkumpul di pertemuan rumah nasabah. Akhirnya bersama beribadah di kepan ka’bah,”ucapnya.
Fachmy menyebut, hingga semester I 2024, bank mencatatkan laba bersih mencapai Rp552 miliar dengan penyaluran pembiayaan hingga Rp10,44 triliun. Sementara, rasio keuangan bank tetap kuat, di mana Return on Asset (RoA) 6,6% dan rasio kecukupan modal (CAR) 50,1%.
Tentang BTPN Syariah
Untuk diketahui, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan karena bank percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.
Adapun dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah tetap menjalankan fungsinya sebagai bank
dengan menghimpun dana dari keluarga sejahtera. Kemudian menyalurkan sepenuhnya untuk segmen
ultra mikro.
Dengan demikian, bank membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama
memberdayakan umat. Program pemberdayaan ini yang melakukan oleh petugas lapangan atau Community Officer (CO).
Mereka adalah #bankirpemberdaya, perempuan muda lulusan SMA yang terlatih dan memiliki motivasi tinggi dalam mendampingi keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan empat
perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
Peran#bankirpemberdaya dalam mendampingi masyarakat inklusi di berbagai daerah Indonesia dapat dilihat
langsung di Instagram @bankirpemberdaya.btpns.
Dengan fokus bisnis tersebut, BTPN Syariah ikut memberdayakan masyarakat inklusi Indonesia. Hal ini
terbukti dari hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) terhadap sebagian nasabah
BTPN Syariah secara sampling dan pemantauan internal BTPN Syariah terhadap setiap nasabah.
Hasil survei dan pemantauan tersebut menunjukkan nasabah yang mengalami kemiskinan ekstrem
terus menurun dan jumlah keluarga dengan anak bersekolah meningkat. Mari mengambil kesempatan untuk memberdayakan umat melalui BTPN Syariah.