Bandar Lampung (Lampost.co) — Generasi Z (Gen Z) khususnya pelajar memiliki tingkat terendah dalam literasi dan inklusi keuangan 2024. Hal itu menjadi hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) rilis pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan literasi keuangan 2023 secara nasional berdasarkan survei 2024 mencapai 64,43 persen. Sedangkan tingkat inklusi menyentuh 75,02 persen.
“Hasil itu sebagai evaluasi dan pemetaan terhadap tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat 2024. Selain itu menjadi dasar pengambil kebijakan dan program dari pemerintah ke depannya,” kata Amalia, melalui siaran Youtube.
BACA JUGA: Alasan Gen Z Suka Buat Konten Olahraga di Medsos
Persentase itu terbagi ke dalam kelompok umur, mulai dari 15 hingga 79 tahun. Hasilnya, usia 15-17 tahun yang saat ini berstatus pelajar sebagai kelompok dengan literasi keuangan terendah, yaitu 51,7 persen dengan inklusi 51,96 persen.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan butuh edukasi khusus bagi kelompok umur tersebut agar meningkatkan literasi dan inklusinya.
“Anak gen Z ini bagus dalam literasi digital karena selalu pegang gadget, tetapi kebanyakan cuma main game, sedangkan secara finansial belum,” kata Friderica.
Anggota Dewan Komisioner OJK itu melanjutkan anak gen Z mudah mengakses layanan keuangan melalui fasilitas digit, tetapi tidak paham. Kalangan tersebut biasanya hanya ikut-ikutan, tetapi tidak memahami manfaat, fungsi, dan risikonya.
“Mereka biasanya fomo, tetapi tidak paham Mending tidak punya akses digital, tetapi risikonya rendah. Misalnya, dengan gaya hidup untuk makan di kafe, mereka bisa dengan mudah melakukan pinjaman online. Padahal, perilaku itu justru berisiko,” kata dia.
Dia menegaskan masyarakat yang tidak peduli dengan perilaku keuangannya akan berpengaruh terhadap masa depannya. “Kami terus edukasi anak-anak muda ini dengan bekerja sama Kemendikbud dan Kemenag untuk siswa hingga gurunya,” kata dia.