Jakarta (lampost.co)–Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membenarkan kabar meninggalnya seorang WNI, Hendi Musaroni (24), di Kamboja.
Siti Rahmah yang merupakan ibunda dari almarhum Hendi, sempat meminta pertolongan untuk memulangkan jenazah anaknya.
Ia menyatakan bahwa saat mengabari sakit, Hendi berkata ingin kembali ke Tanah Air. Namun perusahaan tempatnya bekerja tidak membayarkan gaji yang menjadi haknya.
Siti menduga, Hendi menjadi korban perdagangan orang di Kamboja.
Siti mengaku komunikasi dengan Hendi berlangsung lancar hingga 16 Agustus 2024, saat ia mendapat kabar bahwa Hendi sakit keras. Di hari yang sama, Hendi tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia.
Direktorat Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI menyatakan otoritas setempat melaporkan almarhum meninggal karena serangan jantung.
“KBRI Phnom Penh menelusuri perusahaan tempat Hendi bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah,” pernyataan Direktorat PWNI Kemlu RI.
Kemlu menyatakan bahwa perusahaan tempat almarhum bekerja hingga kini tak dapat dihubungi.
Sementara, jenazah Hendi masih di Yim Funeral House, Phnom Penh, dengan fasilitasi KBRI.
KBRI Phnom Penh akan terus berkomunikasi dengan keluarga almarhum dan mengupayakan pemulangannya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pihak-pihak terkait juga mesti menunaikan tanggung jawabnya.








