Jakarta (Lampost.co) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan aparat TNI-Polri mendampingi pesawat yang beraktivitas di kawasan rawan konlifik di Papua. Hal ini sebagai langkah pencegahan kembali terjadi penyendaraan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) seperit yang dialami Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens.
“Pilot yang membawa logistik sampai ke Nduga sampai ke Wamena, sampai di Puncak ini semuanya harus ada dikawal oleh TNI/Polri untuk keamanannya,” ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari ini.
Presiden juga meminta penjagaan terhadap pembangunan infrastruktur di Papua. Mulai dari pembangunan jalan hingga jembatan. “Sehingga semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan,” bebernya.
Baca juga: Satgas Cartenz Sebut Pembebasan Pilot Susi Air Karena Upaya Soft Approach
Presiden turut merespon telah dibebaskannya Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens oleh KKB. Presiden menyebut pembebasan melewati proses negoisasi yang panjang. “Ini kan proses negoisasi yang sangat panjang,” tandasnya.
Pada hari ini Sabtu, 21 September Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno menjelaskan Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.
“Ya benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika” jelas Bayu.
Selanjutnya Pilot Philip langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologis Pilot Philip dalam keadaan stabil. Setelah kegiatan mitigasi, rencananya akan digelar konferensi pers di Posko Operasi Damai Cartenz 2024 di Mako Brimob Batalyon B/Timika.