Bandar Lampung (Lampost.co)—Kepolisian meminta masyarakat sekitar kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Suoh, Lampung Barat, menghentikan aktivitas pertanian mereka sementara. Imbauan itu buntut dari tewasnya seorang warga akibat serangan harimau.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, mengungkapkan harimau yang menyerang warga setempat belum ditemukan. Sehingga pihaknya meminta masyarakat tidak berkebun dahulu terlebih di areal hutan TNBBS.
Ia meminta masyarakat menuruti imbauan pihak keamanan. Pihaknya menilai imbauan itu penting warga patuhi agar tidak ada lagi yang menjadi korban serangan harimau.
“Imbauan ini kami harapkan dijalankan, mengingat harimau yang menyerang seorang warga belum tertangkap,” ujarnya, Minggu (22/9/2024).
Saat ini, Satgas Penanganan Harimau yang terdiri dari TNI, Polri, TNBBS, dan BKSDA masih melakukan pemetaan untuk mencari keberadaan harimau itu. Keberadaan harimau belum ditemukan sehingga masyarakat juga harus tetap waspada dengan menaati imbauan petugas.
“Tim saat ini masih mencari keberadaan hewan buas itu,” kata dia.
Sebelumnya, warga Dusun Kalibata, Pekon Sukamarga, Suoh, Lampung Barat kembali menjadi korban serangan harimau. Korbannya kali ini, Karim Yulianto (46)—bukan Yukianto (48), red—seorang petani di hutan kawasan TNBBS, Lampung Barat.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, mengungkapkan korban ditemukan Sabtu (21/9/2024) malam oleh warga setempat. Jenazah korban ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
“Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian serta luka-luka yang dialami, korban atas nama Karim meninggal dunia setelah diserang seekor harimau,” ujar Kabid Humas, Minggu (22/9/2024).
Korban ditemukan telah meninggal dunia dengan luka parah. Jenazah sudah tidak memiliki kaki kanan dan kehilangan tempurung kepala.
Sebelum ditemukan meninggal, Karim berpamitan kepada keluarga hendak berkebun. Namun hingga menjelang malam, korban tak kunjung pulang dan dinyatakan hilang.
“Korban berpamitan pergi ke kebun Sabtu pagi. Perkiraan sementara korban sudah meninggal selama 14 jam,” ujar Kabid Humas.