Jakarta (Lampost.co): Untuk mengatasi masalah demam berdarah dengue (DBD), pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan teknologi nyamuk Wolbachia sebagai salah satu inovasi dalam penanggulangan demam berdarah.
Hal itu karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kejadian demam berdarah yang tinggi. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga: Yuk Ketahui Mitos dan Fakta Mandi Malam, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?
Lantas, apa itu nyamuk wolbachia? dan bagaimana cara kerjanya mencegah penyebaran DBD? Berikut merangkum informasinya melansir dari Medcom.id.
Apa itu Nyamuk Wolbachia?
Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia, bakteri alami yang ditemukan pada serangga. Bakteri ini memiliki kemampuan unik untuk memblokir replikasi virus tertentu, termasuk virus dengue.
Ketika nyamuk Wolbachia jantan kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina, yang merupakan vektor DBD, bakteri Wolbachia diturunkan ke telur yang dihasilkan. Telur-telur ini tidak akan menetas, sehingga mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia
Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat melumpuhkan virus dengue. Mekanisme kerjanya adalah dengan memblokir replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk, sehingga nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus ke manusia.
Keunggulan Nyamuk Wolbachia
Teknologi nyamuk ber-Wolbachia memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Efektif dalam Mengendalikan Demam Berdarah: Studi-studi ilmiah telah menunjukkan bahwa teknologi nyamuk ber-Wolbachia efektif dalam mengurangi kasus demam berdarah hingga 77%.
- Aman bagi Manusia dan Lingkungan: Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia atau lingkungan.
- Tahan Lama: Setelah melepaskan nyamuk Wolbachia ke lingkungan, bakteri Wolbachia dapat turun temurun dari generasi ke generasi. Sehingga efektivitasnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Uji Coba Nyamuk Wolbachia di Indonesia
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah memulai program uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Bantul. Program ini bertujuan untuk menekan angka kejadian DBD di daerah-daerah yang menjadi fokus.
Pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga akan melakukan penyebaran nyamuk wolbachia di sejumlah wilayah di Jakarta.
Penggunaan nyamuk Wolbachia sebagai pencegahan DBD telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan keamanan metode ini, namun penelitian ilmiah tidak menemukan efek samping yang merugikan. Dengan adanya hal tersebut, penting untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan keamanan jangka panjang.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News