• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 06/06/2025 02:57
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Lampung Bandar Lampung

Populasi Satwa Liar Turun Drastis hingga 73 Persen dalam 50 Tahun

Nur by Nur
10/10/24 - 11:16
in Bandar Lampung, Humaniora, Pemutihan Pajak
A A
Terjadi penurunan eksesif sebesar 73% pada ukuran rata-rata populasi satwa liar yang dipantau.

Terjadi penurunan eksesif sebesar 73% pada ukuran rata-rata populasi satwa liar yang dipantau. Dok/Antara

Bandar Lampung (Lampost.co)— Dalam 50 tahun terakhir, dari 1970 hingga 2020, terjadi penurunan drastis hingga 73% pada populasi satwa liar yang terpantau, menurut laporan Living Planet Report (LPR) 2024 dari WWF.

Laporan ini memperingatkan bahwa Bumi mendekati titik kritis berbahaya yang dapat mengancam umat manusia. Oleh karena itu perlu tindakan kolektif yang besar dalam lima tahun ke depan untuk mengatasi krisis iklim dan alam.

Living Planet Index (LPI), yang di kembangkan oleh Zoological Society of London (ZSL), mencakup 35.000 tren populasi dari 5.495 spesies.

Penurunan paling signifikan terjadi di ekosistem air tawar (-85%), menyusul oleh ekosistem darat (-69%) dan laut (-56%). Penyebab utama adalah penyempitan habitat akibat sistem pangan yang tidak berkelanjutan. Eksploitasi berlebihan, spesies invasif, dan penyakit.

Perubahan iklim juga menjadi ancaman besar, terutama di Amerika Latin dan Karibia, di mana populasi satwa liar turun hingga 95%.

Penurunan populasi satwa liar menunjukkan peningkatan risiko kepunahan dan kerusakan ekosistem. Ekosistem yang rusak tidak lagi mampu memberikan manfaat penting seperti udara dan air bersih, serta tanah yang subur.

Hilangnya hutan hujan Amazon dan terumbu karang merupakan tanda bahaya yang dapat berdampak pada ketahanan pangan dan mata pencaharian global.

Peringatan ini muncul bersamaan dengan kebakaran di Amazon yang mencapai tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Serta konfirmasi pemutihan terumbu karang global keempat tahun ini. WWF menegaskan bahwa tindakan nyata perlu untuk menghentikan kerusakan ini.

Penurunan Drastis

Beberapa spesies yang dipantau menunjukkan penurunan drastis, seperti penyu sisik di Australia (-57%). Lumba-lumba sungai di Amazon (-65%), dan lumba-lumba tucuxi (-75%) di Brasil.

Namun demikian, ada beberapa contoh sukses konservasi. Seperti peningkatan gorila gunung dan bison Eropa, keberhasilan di satu area saja tidak cukup untuk menghadapi krisis global.

Meskipun banyak negara telah menyepakati tujuan global untuk melindungi keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon.

Serta mengentaskan kemiskinan, laporan WWF menyatakan bahwa tindakan di lapangan masih jauh dari memadai untuk mencapai target 2030.

Konferensi COP16 dan COP29 mendatang adalah kesempatan penting bagi negara-negara untuk meningkatkan komitmen mereka. WWF menyerukan aksi yang lebih ambisius dari pemerintah dan sektor swasta. Termasuk pendanaan yang lebih besar dan kebijakan yang lebih selaras dengan tujuan keberlanjutan global.

Direktur WWF-Internasional, Kirsten Schuijt, menegaskan meskipun situasinya kritis, masih ada harapan jika tindakan segera di ambil.

Andrew Terry dari ZSL juga menekankan pentingnya tindakan segera untuk menghindari titik kritis yang berbahaya bagi kehidupan di Bumi.

Sementara itu, CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat memicu kepunahan spesies kunci di Indonesia, dan menyerukan kerja sama dari semua pihak untuk melindungi habitat dan masyarakat lokal.

Tags: populasi satwasatwa liarWWF
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Pemkab Lampura terima audiensi Pemuda Muhammadiyah (PDPM) di ruangan kerja Bupati Lampung Utara, Kamis, 5 Juni 2025. Doc. Diskominfo Lampura.

Pemuda Muhammadiyah – Pemkab Lampung Utara Kolaborasi Bangun Daerah

by Triyadi Isworo
05/06/2025

Kotabumi (Lampost.co) – Elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Lampung Utara dukung program pemerintah. Khususnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Salah satunya...

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, Kamis, 5 Juni 2025. (FOTO: Lampost.co / Atika Oktaria SN)

Pemprov Lampung Gratiskan Uang Komite SMA Sederajat di Tahun Ajaran 2025/2026

by Triyadi Isworo
05/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi Lampung akan membebaskan pembayaran uang komite untuk SMA, SMK dan SLB negeri. Keputusan tersebut...

Dekan FISIP Unila paparkan soal kerja sama dengan P@MI

FISIP Unila Tingkatkan Kapasitas Calon Pekerja Migran, Gandeng Kementerian P2MI

by Sri Agustina
05/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) resmi emban amanah sebagai pelaksana kerja sama dengan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.