Jakarta (Lampost.co): Inilah 14 menteri dan wakil menteri perempuan di kabinet merah putih pimpinan Prabowo. Presiden Prabowo Subianto telah melantik 109 para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih, Senin (21/10) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kabinet Prabowo – Gibran itu menggemuk dengan adanya 14 kementerian baru, termasuk 4 kementerian koordinator baru, sehingga total menjadi 48 kementerian. Dari jumlah tersebut ada 5 menteri perempuan, mereka adalah:
1. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
2. Meutya Viada Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital
3. Rini Widyantini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
4. Widiyanti Putri, Menteri Pariwisata
5. Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Itu berarti terjadi penurunan keterwakilan perempuan dalam kabinet. Di era pemerintahan Presiden Jokowi, sempat terdapat 9 perempuan menjadi menteri sehingga menjadi jumlah partisipasi perempuan terbesar.
Dengan hanya 5 menteri perempuan, Indonesia semakin ketinggalan dari negara-negara lain di dunia dalam mengupayakan keseimbangan gender dalam kabinet.
Adapun 9 daftar wakil menteri perempuan di kabinet Prabowo:
1. Ribka Haluk, Wakil Menteri Dalam Negeri
2. Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
3. Christina Aryani, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI
4. Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)
5. Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU)
6. Isyana Bagoes Oka sebagai Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN
7. Ni Luh Puspa, sebagai Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar)
8. Irene Umar sebagai Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif
9. Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA)
Data UN Women
Berdasarkan data UN Women 2019, sudah banyak negara yang jumlah perempuan bahkan dominan di kabinet. Spanyol menjadi negara teratas jumlah perempuan dalam kabinet, yakni mencapai 64,7%. Nicaragua (55,6%), Swedia (54,4%), Albania (53,3%), Kolombia (52,9%), Costa Rica (51,9%), dan Rwanda (51,9%) juga memiliki menteri perempuan lebih banyak di kabinetnya. Sementara Kanada dan Prancis memiliki persentase yang imbang antara menteri lelaki dan menteri perempuan.
Sedangkan, Indonesia dengan 5 menteri perempuan berarti hanya sekitar 10,41% partisipasi perempuan di pucuk-pucuk kementerian. Memang masih ada lagi 9 perempuan menjadi wakil menteri, namun jumlah pria yang menjadi wakil menteri di Kabinet Merah – Putih lebih banyak lagi.
UN Women menyebut keterwakilan dan partisipasi perempuan sangat penting dalam kepemimpinan maupun dalam kehidupan masyarakat secara umum. Partisipasi itu penting untuk mencapai berbagai tujuan terkait kesejahteraan hidup. Salah satu tujuan yang nyata yang juga membutuhkan partisipasi perempuan adalah Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Dengan partisipasi perempuan maka kebijakan yang lahir akan memiliki spektrum yang lebih luas dan lengkap. Perempuan tidak hanya memiliki pandangan yang mewakili gendernya saja melainkan peran yang besar, termasuk bagi keluarga dan masyarakat luas.