Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memastikan stok pangan di Kota Tapis Berseri aman di masa kampanye Pilkada serentak 2024.
Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan maupun temuan terkait aksi borong bahan pangan oleh salah satu pasangan calon (paslon) yang tengah berkontestasi.
“Belum ada temuan bahkan laporan bahwa salah satu paslon memborong bahan pangan baik beras, minyak, maupun gula di masa kampanye,” kata Adji di ruangannya, Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca juga: Harga Pangan Fluktuatif, Bawang Merah hingga Minyak Goreng Naik
Pihaknya mengklaim berkoordinasi dengan beberapa stakeholder seperti Bulog untuk memastikan stok pangan di Kota Bandar Lampung.
“Masih tercukupi, kita masih menyimpan stok dengan Bulog ketersediaan beras,” ungkapnya.
Ichwan menekankan pentingnya menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan di tengah euforia politik.
Ia berharap tidak ada tindakan dari pihak manapun yang dapat mengurangi pasokan sehingga memicu kenaikan harga di pasar.
“Kami berharap situasi tetap kondusif, dan ketersediaan pangan dapat terjaga sampai akhir tahun,” ujarnya.
Dengan adanya pengawasan ketat terhadap stok pangan, Ichwan memastikan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pokok selama periode kampanye.
Ia menyebutkan langkah antisipatif terus mereka lakukan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan. Sehingga kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di masa kampanye.
“Jangan sampai apa yang dilakukan paslon pasokan berkurang dan berakibat naiknya harga. Namun, untuk sementara ini relatif aman mudah-mudahan bisa kondusif sampai akhir tahun,”pungkasnya.
Kebutuhan Pangan
Berdasarkan data dari Dinas Pangan, kebutuhan komoditas beras di Bandar Lampung kebutuhan sebanyak 1.320 ton dan surplus beras sebanyak 2.007 ton. Harga beras saat ini di Kota Tapis Berseri di kisaran Rp 15.800.
Lalu untuk daging sapi saat ini per kilogram Rp 135.000 dengan kebutuhan 210 ton dan surplus stok 370 ton.
Untuk daging ayam masih di harga Rp 36.000 dengan kebutuhan 387 ton dan surplus stok 580 ton.
Lalu untuk gula pasir kebutuhan di Bandar Lampung sebanyak 470 ton dengan ketersediaan 645 ton dengan harga rata-rata Rp 17.500 per kilogram.
Terakhir untuk minyak goreng kebutuhan di Bandar Lampung cukup tinggi yakni 1.205 ton dengan ketersediaan 1.400. Surplus yang dimiliki saat ini hanya 195 ton dengan harga rata-rata per liter Rp 14.600.