Kairo (lampost.co)–Hamas bersikeras memulai negosiasi dengan gencatan senjata penuh dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
“Sejak awal, kami telah menetapkan empat kunci untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang ini. Kunci itu termasuk gencatan senjata penuh dan penarikan seluruh pasukan dari Gaza. Bantuan kemanusiaan serta akses yang bebas, upaya rekonstruksi, dan akhirnya pertukaran tahanan dengan sandera,” kata perwakilan Hamas, Taher Nunu, Senin, 28 Oktober 2024.
Hal tersebut ia ungkapkan menanggapi proposal perdamaian dari mediator internasional setelah putaran pembicaraan baru di Qatar.
Ia mengatakan bahwa Hamas menghargai upaya oleh para mediator dan terbuka menerima proposal baru, namun telah menyampaikan sikap.
Pada Minggu, 27 Oktober 2024, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengusulkan gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza. Gencatan itu agar Hamas menukar empat sandera Israel dengan beberapa warga Palestina dalam tahanan Israel.
Sebelumnya, Dmitry Gendelman selaku penasihat perdana menteri Israel, mengatakan negosiasi di Doha berlangsung. Israel mengutus kepala dinas rahasia Mossad, David Barnea, bertemu Kepala CIA William Burns, dan PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani membahas kesepakatan Gaza.