Bandar Lampung (Lampost.co) — Harga emas Antam 24 karat naik signifikan sepanjang Oktober 2024. Harga logam mulia itu kerap menembus rekor tertinggi baru, tetapi terkadang mengalami penurunan drastis.
Tercatat harga pada 1 Oktober berada di angka Rp1,452 juta dan meningkat pesat pada 31 Oktober 2024 yang mencapai Rp1,567 juta. Untuk itu, terdapat kenaikan harga hingga Rp115 ribu sepanjang bulan lalu.
Kenaikan itu pengaruh dari beberapa faktor, di antaranya ketidakpastian terkait Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah. Hal itu mendorong permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas meningkat.
Penguatan harga emas itu terjadi akibat meningkatnya permintaan aset safe haven. Hal itu seiring ketidakpastian hasil pemilu AS yang akan berlangsung dua minggu ke depan.
Selain itu, ketegangan di Timur Tengah dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS. Kondisi perdamaian dunia tersebut turut mendorong kenaikan emas batangan, yang tahun ini meningkat lebih dari 33%.
Emas yang sering menjadi aset perlindungan di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, mengalami lonjakan harga signifikan. Suku bunga rendah juga berperan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset penyimpan nilai.
“Ketegangan geopolitik terus menjadi pendorong utama. Pemilu AS yang makin dekat dan persaingan ketat dengan ketidakpastian politik turut meningkatkan minat terhadap emas sebagai safe haven,” kata Peter A. Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, mengutip dari Reuters.
Grant menambahkan situasi di Timur Tengah yang makin memanas membuat harga emas bisa mencapai US$3.000 per troy ons sebelum akhir 2024. Namun, hal itu lebih berpotensi terjadi pada kuartal I 2025.
Pelonggaran kebijakan moneter di sejumlah bank sentral utama juga menjadi salah satu faktor yang memperkuat tren positif emas.