Washington (Lampost.co) — Mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris masing-masing memperoleh kemenangan awal di negara bagian yang biasanya dikuasai Partai Republik dan Demokrat. Saat ini Amerika Serikat (AS) terpecah membuat keputusan yang tegas untuk masa depan bangsa pada Pilpres Selasa 5 November 2024.
Tempat pemungutan suara ditutup di Pennsylvania, Georgia, dan North Carolina. Beberapa medan pertempuran yang diperebutkan ketat yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilihan. Tetapi pengumuman hasilnya di sana terlalu dini. Sebab, pemungutan suara terus berlanjut di bagian lain negara tersebut.
Pada Hari Pemilihan, puluhan juta warga Amerika menambahkan surat suara mereka ke 84 juta suara awal.
Baca juga: Warga Washington DC Antusias Berikan Suara di Pilpres AS 2024
Trump memenangkan Florida, medan pertempuran yang dulunya telah beralih secara drastis ke Partai Republik dalam pemilihan baru-baru ini. Ia juga memperoleh kemenangan awal di negara bagian yang biasanya dikuasai Partai Republik seperti Kentucky, Tennessee, dan Indiana, sementara Harris mengambil alih basis Demokrat seperti Vermont, Massachusetts, dan Maryland.
Wakil Presiden Kamala Harris memenangkan 14 suara elektoral New Jersey pada Selasa. Kemenangan Harris atas Donald Trump dari Partai Republik melanjutkan dominasi Demokrat di negara bagian tersebut, yang telah mendukung kandidat Demokrat untuk presiden dalam setiap pemilihan sejak 1988.
Anggota Partai Demokrat New Jersey memiliki hampir 1 juta lebih banyak pemilih terdaftar daripada Republik. Trump memiliki hubungan dengan New Jersey, termasuk klub golf di seluruh negara bagian. Dia juga mengoperasikan kasino di resor pantai Atlantic City, tetapi semuanya berakhir dengan kebangkrutan. Associated Press menyatakan Harris sebagai pemenang pada pukul 8:30 malam waktu setempat.
6 Suara Elektoral
Sementara Donald Trump mengamankan enam suara elektoral Arkansas pada hari Selasa, memenangkan negara bagian yang di dominasi Republik itu untuk pemilihan presiden ketiga berturut-turut. Trump mendapat dukungan dari tokoh-tokoh Republik teratas di negara bagian itu, termasuk Gubernur Sarah Huckabee Sanders. Sanders, yang pernah menjabat sebagai sekretaris pers Gedung Putih Trump, mendukung pencalonan mantan presiden itu dan berkampanye untuknya.
Mantan Gubernur Asa Hutchinson mencalonkan diri tetapi tidak berhasil untuk nominasi GOP dan menolak untuk mendukung pemilihan kembali Trump. Partai Demokrat belum pernah memenangkan pemilihan presiden di Arkansas sejak tahun 1996, ketika putra daerah itu Bill Clinton memenangkan pemilihan ulang. Associated Press mengumumkan Trump sebagai pemenang pada pukul 8:30 malam waktu setempat.
Hingga saat ini suara electoral yang Harris raih mencapai 71, sementara Trump mendapatkan 101 suara. 270 suara electoral yang di butuhkan oleh kedua kandidat jika ingin memenangkan pemilu. Tetapi hasil belum berakhir, proses penghitungan suara pun masih berlangsung. Termasuk juga beberapa negara bagian yang sesaat lagi akan menutup pemungutan suara.
Nasib demokrasi tampaknya menjadi pendorong utama bagi para pendukung Harris, sebuah tanda bahwa pesan terus-menerus calon dari Partai Demokrat itu pada hari-hari terakhir kampanyenya yang menuduh Trump sebagai seorang fasis mungkin telah berhasil, menurut AP VoteCast.
Survei yang luas terhadap lebih dari 110.000 pemilih di seluruh negeri juga menemukan sebuah negara yang terperosok dalam negativitas dan sangat menginginkan perubahan. Para pendukung Trump sebagian besar berfokus pada imigrasi dan inflasi — dua isu yang telah di gaungkan oleh mantan presiden dari Partai Republik itu sejak awal kampanyenya.