Bandar Lampung (Lampost.co) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung memanggil siswa SMAN 9 Bandar Lampung yang foto di ruang rapat dewan sambil menodongkan pistol.
Bagian Umum DPRD Lampung, Mirwan Pratama, mengatakan pihaknya sudah lakukan pemanggilan. “Sudah kami lakukan pemanggilan dan melakukan klarifikasi. Pistolnya hanya mainan,” ujar Mirwan, Senin, 11 November 2024.
Ia mengatakan usai melakukan pemanggilan tersebut pihak sekolah dari SMAN 9 Bandar Lampung telah menyampaikan permohonan maaf dan menyampaikan klarifikasi.
“Sudah keluar juga permohonan maaf dari pihak sekolah,” katanya.
Adapun surat permohonan maaf sudah di tandatangani langsung oleh Kepala Sekolah SMA 9 Bandar Lampung, Linda Krisnawati dan pihaknya menyampaikan permohonan maaf.
Dalam surat tersebut berbunyi klarifikasi atas tindakan salah satu siswa, M. Afif Al Rizky, kelas XII SMA Negeri 9 Bandar Lampung, yang telah berfoto di kantor DPRD menggunakan properti berupa pistol mainan dan berpose dengan cara yang kurang pantas untuk keperluan foto buku tahunan.
“Kami memahami bahwa tindakan ini telah menimbulkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan bagi berbagai pihak. Termasuk jajaran dewan yang terhormat,” isi surat tersebut.
Arahan Tegas
Atas nama sekolah, lanjut surat tersebut, pohak sekolah sangat menyesalkan tindakan yang siswa lakukan. “Kami meyakinkan bapak/ibu bahwa kejadian tersebut tidak bermaksud untuk melanggar aturan. Ataupun mencemarkan nama baik institusi manapun,” bunyi surat itu.
Pihak sekolah bahwa hal ini terjadi karena kelalaian dalam memberikan arahan yang lebih tegas kepada siswa. Terutama terkait penggunaan properti dan etika berfoto di tempat yang representatif.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, kami telah memberikan bimbingan dan arahan kepada yang bersangkutan agar lebih memahami pentingnya menjaga sikap dan perilaku di tempat umum. Serta menghargai nilai-nilai yang ada,” katanya.
Pihak sekolah juga akan lebih memperketat pengawasan dalam setiap kegiatan siswa untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
“Melalui surat ini, kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada seluruh anggota dewan dan masyarakat yang merasa terganggu atas kejadian ini. Kami berharap klarifikasi ini dapat memberikan penjelasan serta menegaskan komitmen kami dalam menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab kepada seluruh siswa SMA Negeri 9 Bandar Lampung,” tutup surat tersebut.