Bamdar Lampung (Lampost.co) — Itel S25 Ultra mencuri perhatian pasar handphone (HP) entry-level Indonesia sejak rilis pada November 2024 dengan kelebihan dan kekurangan.
Desain HP itu terinspirasi dari Samsung Galaxy S Series model Ultra sehingga tampilannya tampak mewah dan premium. Apalagi, Itel S25 Ultra dengan harga Rp 2 jutaan menawarkan berbagai kelebihan, tetapi tetap memiliki kekurangan yang perlu menjadi pertimbangan sebelum membelinya.
Berikut ini ulasan lengkap kelebihan dan kekurangan itel S25 Ultra, mulai dari desain, performa, kamera, hingga daya tahan baterainya.
Kelebihan itel S25 Ultra
1. Desain Flagship dengan Bodi Curved Premium
Itel S25 Ultra memiliki desain yang mirip flagship kelas atas seperti Samsung Galaxy S24 Ultra, terutama di bagian modul kamera. Meski hanya memiliki kamera utama dan beberapa fitur tambahan, lingkaran-lingkaran di modul kamera memberikan kesan mewah.
Bodi itel S25 Ultra juga sangat tipis dengan ketebalan 6,9 mm dan bobot hanya 163 gram. HP itu tersedia dalam tiga warna elegan, yaitu Meteor Titanium, Bromo Black, dan Komodo Ocean. Khusus varian Komodo Ocean, bodi belakangnya mampu berubah warna saat terkena sinar matahari.
Sayangnya, bagian glossy pada beberapa varian membuat bodi rentan terhadap noda sidik jari. Meski demikian, desain keseluruhannya tetap memikat bagi pengguna yang menginginkan HP berpenampilan flagship dengan harga terjangkau.
2. Ketahanan Bodi dan Layar yang Kokoh
Berbekal sertifikasi IP64, itel S25 Ultra tahan terhadap debu dan percikan air sehingga cocok dalam kondisi harian yang menantang. Layarnya juga menggunakan perlindungan Gorilla Glass 7i, yang sebelumnya ada pada HP kelas menengah seperti OPPO Reno12 5G.
Fitur tambahan seperti Wet/Oily Touch Control layar tetap responsif meski dalam kondisi basah atau berminyak. Hal itu sangat berguna untuk aktivitas outdoor atau olahraga.
3. Layar AMOLED Curved
Layar itel S25 Ultra berukuran 6,78 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2436 piksel). Panel AMOLED curved memberikan tampilan visual yang tajam, cerah, dan lebih imersif dengan refresh rate 120 Hz, pengalaman scrolling dan bermain game terasa lebih mulus.
Kecerahan layar mencapai 1400 nit, membuatnya nyaman digunakan di bawah sinar matahari langsung. Selain itu, adanya sertifikasi WideVine L1 memungkinkan pengguna streaming konten HD di platform seperti Netflix.
4. Performa Stabil
Bertenaga chipset UNISOC T620, itel S25 Ultra menawarkan performa yang cukup baik di kelasnya. Paduan RAM 8 GB dan penyimpanan UFS 2.2 sebesar 256 GB mampu menangani multitasking dengan lancar.
Bahkan untuk gaming dapat menjalankan Mobile Legends di setelan Ultra dan PUBG Mobile pada grafik Smooth dengan frame rate Ultra.
5. Konektivitas Lengkap
HP itu memiliki fitur NFC, infrared blaster, dan sensor sidik jari di bawah layar yang biasanya hanya ada pada HP kelas menengah ke atas. Fitur NFC membuat pengecekan dan pengisian saldo e-money, sedangkan infrared blaster berguna sebagai pengendali perangkat elektronik seperti TV atau AC.
6. Baterai Tahan Lama
Daya tahan baterai 5000 mAh pada itel S25 Ultra cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari. Selain itu, fitur ByPass Charging membuat daya langsung tersalur ke motherboard saat bermain game sambil mengisi daya. Hal itu menjaga suhu perangkat tetap dingin dan baterai lebih awet.
Kekurangan itel S25 Ultra
1. Hanya Menggunakan Mono Speaker
Kehadiran mono speaker menjadi salah satu kekurangan itel S25 Ultra. Meski memiliki teknologi DTS untuk meningkatkan kualitas suara, pengalaman audio terasa kurang maksimal dibandingkan dengan stereo speaker.
Selain itu, HP itu tidak memiliki port audio jack 3,5 mm sehingga pengguna harus menggunakan converter atau earphone wireless.
2. Tidak Ada Kamera Ultrawide
Meski tampil seperti memiliki banyak kamera, itel S25 Ultra hanya mengandalkan satu kamera utama 50 MP dan sensor depth 2 MP. Ketiadaan kamera ultrawide membuatnya kurang fleksibel untuk memotret lanskap atau grup.
3. Ketiadaan Stabilisasi pada Video
Kamera itel S25 Ultra hanya mampu merekam video hingga resolusi 1080p pada 30 FPS tanpa dukungan stabilisasi. Sehingga, hasil video cenderung berguncang jika merekam sambil bergerak.
4. Tidak Ada Sensor Gyroscope Hardware
Absennya sensor gyro hardware berdampak pada pengalaman bermain game FPS, seperti PUBG atau COD Mobile. Sebab, gyroscope akan terasa lebih lambat dan kurang responsif.