Bandar Lampung (Lampost.co) – Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menilai program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) berperan penting dalam menekan laju peningkatan harga beras di pasar.
“Upaya sudah dilakukan, kalau itu (SPHP) tidak dilakukan mungkin harganya (beras) akan lebih tinggi,” ujar Fahrizal Darminto saat diwawancarai di lingkungan kantor Gubernur Lampung, Senin, 9 Oktober 2023.
Pihaknya meyakinkan berbagai program untuk mengendalikan peningkatan harga pangan akan terus dilaksanakan oleh Pemprov Lampung bersama dengan stakeholder terkait. “Nanti terus menerus akan kita lakukan itu (SPHP dan program pengendalian harga kebutuhan pokok di pasar),” kata dia.
Pedagang Sebut Pasokan Beras Murah Belum Bisa Turunkan Harga di Pasar
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Lampung Bambang Prihatmoko mengatakan, sampai saat ini Bulog setempat terus melakukan program pengendalian harga beras, diantaranya SPHP dan bantuan pangan dari pemerintah pusat kepada keluarga penerima manfaat.
“Lewat program SPHP itu kami Perum Bulog ingin agar seluruh masyarakat tetap dapat membeli beras dengan harga di bawah harga pasaran, sebab harga beras Bulog masih sesuai dengan HET untuk menjaga stabilitas harga,” kata Bambang.
Beras di Lampung Utara Surplus hingga 4.000 Ton
Terkait penyaluran beras SPHP itu pihaknya menyampaikan bahwa realisasi beras SPHP per 6 Oktober 2023 sebanyak 20.893 ton.
Kemudian realisasi penyaluran bantuan pangan beras per 6 Oktober 2023 alokasi September sudah 100 persen atau sebesar 7.815 ton, sementara alokasi Oktober sebanyak 628,8 ton dan November 37,4 ton.
Ricky Marly