Massa menuntut kepada bupati agar menonaktifkan kepala kampung dan pihak Inspektorat untuk memeriksa dugaan penyimpangan anggaran sebesar Rp400 juta serta menelusuri bantuan dari pemerintah yang tidak tepat sasaran.
Sofyan selaku perwakilan masyarakat mengatakan selama ini banyak persoalan yang terjadi di kampungnya, mulai dari penggunaan anggaran dana desa tidak jelas peruntukannya dan terdapat sejumlah pekerjaan diduga fiktif. Selain itu bantuan dari pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran.
Kebijakan kepala kampung dirasa tidak berpihak kepada warga kurang mampu dan dinilai sangat merugikan.
“Dari 100 persen hanya 20 persen anggaran dana desa dan bantuan dari pemerintah yang tersalurkan,” tegas Sofian, ketua LPAB Lampung saat di konfirmasi lampost.co, Rabu, 11 Oktober 2023.
Sofian mengaku telah melaporkan dugaan korupsi ke Inspektorat, Kejaksaan, dan Bupati Lampung Tengah untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku. “Data dan informasi terkait dugaan penyelewengan anggaran sudah kami serahkan ke pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Sinar Banten, Hariyadi membantah bahwa telah menyelewengkan anggaran dana desa. Menurutnya, tuduhan dari pendemo tidak didasari dengan data.
“Tidak benar apa yang mereka (pendemo) tuduhkan kepada saya dan tidak ada datanya,” kata Hariyadi saat dihubungi lampost.co.
Ia merasa benar dan tidak pernah menyelewengkan ADD. Untuk itu dirinya mengaku siap diperiksa oleh Inspektorat. “Kita tunggu perkembangan dari Pemda dan saya juga siap diperiksa oleh Inspektorat terkait demo warga,” pungkasnya.
Ricky Marly