Jakarta (Lampost.co) – Timnas Indonesia menghadapi sorotan tajam dari publik lokal dan internasional setelah mengumumkan daftar 24 pemain yang akan berlaga di Piala AFF yang kini bernama ASEAN Cup 2024.
Salah satu media Vietnam menyoroti minimnya pemain naturalisasi dalam skuad Garuda kali ini. Bahkan, mengaitkannya dengan strategi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Timnas Indonesia hanya membawa satu pemain naturalisasi keturunan, yakni Rafael Struick, dalam turnamen Piala AFF.
Sebelumnya, muncul spekulasi Timnas Indonesia juga akan diperkuat dua pemain naturalisasi lainnya, Ivar Jenner dan Justin Hubner. Namun, belum ada kepastian mengenai keikutsertaan keduanya hingga saat ini.
Pengumuman itu memicu respons beragam dari publik Tanah Air. Sebagian mendukung langkah pelatih Shin Tae-yong, sedangkan yang lain mengkritik keputusan tersebut sebagai kelemahan dalam strategi.
Selain itu, reaksi juga datang dari publik luar negeri, termasuk media Vietnam yang mengamati situasi tersebut dengan cermat.
Dalam salah satu artikelnya, media Vietnam menyoroti absennya banyak pemain naturalisasi di skuad Garuda. Mereka menyebut hal itu sebagai dampak strategi Erick Thohir yang mendorong penggunaan pemain muda.
Menurut media tersebut, keputusan untuk hanya memanggil Rafael Struick dan minimnya pemain naturalisasi lain mencerminkan fokus jangka panjang PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
“Timnas Indonesia memprioritaskan pemain muda dalam turnamen ini. Kebijakan ini bisa jadi bagian dari strategi Erick Thohir untuk memperkuat fondasi sepak bola Indonesia di masa depan,” tulis media tersebut.
Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong menghadapi tekanan besar untuk membuktikan kemampuan skuad pilihannya di ASEAN Cup 2024.
Dominasi pemain muda dan minimnya pengalaman pemain naturalisasi membuat perjalanan Garuda di turnamen yang tidak masuk kalender FIFA itu menjadi ujian besar.
Publik Indonesia sendiri terbagi dalam menyikapi keputusan itu. Sebagian optimistis dengan potensi regenerasi pemain muda. Sementara lainnya khawatir kekuatan Timnas Indonesia akan berkurang tanpa kehadiran pemain naturalisasi yang lebih berpengalaman.