Jakarta (Lampost.co) — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah sedang merampungkan formulasi baru subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam skema itu sebagian subsidi BBM akan beralih menjadi bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat.
Bahlil menyampaikan rancangan skema subsidi BBM itu berada di tahap akhir. Pemerintah tinggal melakukan sedikit pembahasan teknis untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
“Masih dalam pembahasan. Formulasinya hampir final. Kami masih butuh satu-dua exercise lagi untuk memastikan penerimaan pengalihan sebagian itu tepat sasaran,” ujar Bahlil.
Badan Pusat Statistik (BPS) sedang melakukan validasi ulang data penerima bantuan. Hal itu agar subsidi tepat kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Format Blending Subsidi BBM
Bahlil memastikan skema subsidi BBM berbentuk blending, yaitu kombinasi antara subsidi pada harga BBM tertentu dengan pemberian langsung melalui BLT. “Betul, blending. Insyaallah blending,” katanya.
Namun, ia belum mengungkapkan secara detail mengenai proporsi pembagian subsidi BBM dan BLT tersebut.
Kriteria Penerima BLT Subsidi BBM
Dalam skema baru itu subsidi akan diberikan kepada kelompok masyarakat tertentu yang memenuhi kriteria berikut:
1. Pelaku UMKM
2. Pengusaha transportasi umum
3. Pengemudi ojek online
“UMKM dan ojek online kan plat hitam. Kami akan buat mekanisme yang memungkinkan mereka tetap mendapatkan perhatian,” ujar dia.
BPS akan menyediakan basis data yang valid untuk memastikan keakuratan data penerima. Proses validasi data itu akan selesai dalam waktu satu minggu.
“Satu minggu ini paling terakhir. Selama ini data kita nggak satu, antara kementerian A, B, PLN, Pertamina, datanya berubah-ubah. Maka kami minta mulai sekarang datanya satu, supaya bisa jadi rujukan buat semua penerima subsidi,” ujarnya.
Bahlil menekankan data yang akurat menjadi kunci dalam pelaksanaan skema subsidi blending.Untuk itu, validasi data di BPS dapat membuat pemerintah menghindari tumpang tindih data antarinstansi. Sehingga, memastikan subsidi benar-benar ke pihak yang membutuhkan.
Langkah itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran subsidi. Subsidi BBM dengan mekanisme blending tidak hanya dalam bentuk pengurangan harga BBM. Namun, juga langsung kepada kelompok masyarakat yang memerlukan bantuan finansial.