Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemain Eropa generasi awal yang masuk Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong, salah satunya Sandy Walsh. Keputusan Sandy memilih kewarganegaraan Indonesia karena faktor kakek dan nenek.
Faktor sentimental
Pemain berusia 29 tahun itu mengaku ada faktor sentimental untuk memilih berkiprah bersama Timnas Garuda. Dia rela meninggalkan gemerlap kehidupan di Belanda.
Sampai saat ini sudah 15 pemain keturunan asal Eropa yang memilih memperkuat Timnas Indonesia untuk bisa meraih karier internasional. Memang tidak bisa memungkiri kalau keputusan membela Timnas Indonesia karena kesulitan menembus timnas negara asal mereka.
Baca juga: Naturalisasi Eks Ajax Perkuat Timnas Indonesia Hadapi Australia
Pemain keturunan bawa perubahan
Namun, pilihan dan performa mereka tidaklah buruk-buruk amat saat mendapat kesempatan bermain dari pelatih STY. Hal itu terbukti, pertama kali para pemain keturunan bertanding di Piala Asia 2023 mampu membawa Indonesia untuk pertama kali lolos ke 16 besar.
Bahkan, di kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Merah Putih mampu bersaing dengan tim-tim kuat Asia, macam Jepang, Australia, Arab Saudi, Tiongkok, dan Bahrain. Pencapian itu juga yang mendorong para pemain keturunan mewujudkan mimpi tampil di level kompetisi internasional.
Pemain pertama gerbong naturalisasi
Hal itu pula yang Sandy Walsh rasakan. Sejak menangani Tim Garuda pada akhir 2019, Sandy Walsh merupakan salah satu pemain keturunan yang masuk gerbong pertama untuk dinaturalisasi.
Dia mengakui jika PSSI sudah mendekatinya sejak 2017 lalu dan baru terealisasi lima tahun kemudian. “Saat itu, melalui DM Instagram, pelatih timnas menghubungi saya. Dia menanyakan apakah saya tertarik bermain untuk Indonesia,” ujarnya.
Mantapkan hati gabung Timnas Indonesia
Akhirnya, Sandy memutuskan bergabung dengan Timnas Indonesia. Kemantapan hati untuk pindah kewarganegaraan dan bergabung Timnas Indonesia bukan karena rayuan PSSI.
“Satu alasan kuat untuk memilih Timnas Indonesia karena faktor kakek dan nenek. Ibu saya memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya. Ayah juga berasal dari Surabaya, sedangkan ibu asal Malang. Ini adalah negara kakek-nenek dari ibu saya,” kata Sandy Walsh mengutip dari Sporza.
Indonesia beri kesan mendalam
Dia sambil berkaca-kaca mengungkapkan sangat terkesan dengan Indonesia karena kakek dan neneknya itu selalu menceritakan sesuatu tentang tanah leluhurnya.
“Mereka sangat dekat dengan saya. Walau meninggalkan Indonesia, mereka tidak lupa dengan tanah kelahirannya. Mereka sering menceritakan budaya dan asal-usul mereka di Indonesia,” katanya.
“Oleh karena itu, Indonesia selalu memiliki tempat khusus di hati saya bahkan sebelum memutuskan membela Merah Putih,” ujar Sandy.
Banggakan kakek
Dia yakin pilihan dengan bergabung timnas asal tanah leluhurnya akan membanggakan mendiang kakeknya. “Debut bersama Timnas Indonesia berlangsung di kampung halaman kakek dan saya merasakan kontak yang bak dan yakin kakek menonton saya. Cinta saya terhadap Indonesia makin tumbuh,” ujarnya.