Liwa (Lampost.co)—Asisten III Pemkab Lambar Ismet Inoni meminta agar para santri dapat menggunakan teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana untuk menyebarkan kebaikan dan kemashalatan.
Kemudian mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama, jiwa, nalar, harta keluarga dan martabat seseorang.
Ia juga mengingatkan agar bahwa Santri juga harus mampu melihat konteks dan realita dalam masyarakat. “Sebab pada dasarnya budaya santri yaitu moralitas dan intelektualitas Islam itu sendiri. Sebagai agen perubahan maka semua memang berkewajiban memahami kultur masyarakat yang dihadapi,”kata Ismet saat menghadiri apel akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di lapangan Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Minggu, 22 Oktober 2023.
Menurutnya, saat ini semua pihaknya telah hidup di tengah dunia digital termasuk para santri ini. Hal ini tidak bisa dihindari karena internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya.
Internet kata dia, punya manfaat dan mudharat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah Islam. Namun demikian tidak sedikit ada pihak yang menyalahgunakannya internet untuk merusak harga diri martabat seseorang melalui fitnah dan berita bohong atau hoaks.
Karena itu ia mengimbau agar para santri untuk bijak menggunakanya. Jadilah agen perubahan yang cerdas dan berakhlak. Bersamaan dengan kegiatan itu, pihak Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) juga memberikan bantuan kepada para Santri.
Selain di Kecamatan Airhitam, peringatan Hari Santri 2023 dengan tema “Jihad Santri Jayakan Negeri ” di Lampung Barat itu juga digelar Sekincau dan Bandarnegeri Suoh, Kecamatan Kebuntebu, Way Tenong, Sumberjaya, Pagardewa dan lainya.
Nurjanah