Jakarta (Lampost.co) — Tren berburu koin melalui aplikasi “Koin Jagat” yang sempat viral belakangan ini menjadi sorotan, terutama setelah laporan kerusakan sejumlah fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) di Jakarta.
Poin Penting:
- Tren Koin Jagat dan imbasnya pada fasilitas umum.
- Langkah pemerintah untuk mengatasi masalah.
- Dampak ekonomi dan sosial dari Koin Jagat.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menanggapi persoalan ini dengan langkah tegas, termasuk berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melindungi ruang-ruang publik.
Baca juga: Game Koin Jagat: Fenomena Berburu Koin dengan Hadiah Ratusan Juta
“Satpol PP sudah mulai menjaga fasos-fasum yang berpotensi menjadi area pencarian koin. Kami juga meminta jajaran Wali Kota untuk melakukan hal serupa di wilayah masing-masing,” ujar Teguh di Jakarta Utara, Senin (13/1).
Tren “Koin Jagat” dan Imbasnya pada Fasilitas Umum
Aplikasi Jagat, yang awalnya dirancang sebagai platform sosial untuk mendekatkan pengguna dengan keluarga dan sahabat melalui lokasi real-time, meluncurkan fitur permainan “Jagat Coin Hunt” pada Desember 2024. Permainan ini menawarkan hadiah total Rp 850 juta, menarik ribuan warga untuk berburu koin di berbagai ruang publik, termasuk taman kota dan fasilitas olahraga seperti Gelora Bung Karno (GBK).
Sayangnya, semangat berburu koin tersebut tidak selalu berbarengan dengan kepedulian terhadap fasilitas umum. Tegel-tegel keramik taman, misalnya, dilaporkan rusak akibat dicungkil oleh warga yang mencari koin. Tidak hanya di Jakarta, fenomena serupa juga terjadi di Bandung, di mana Taman Tegalaga mengalami kerusakan akibat tren ini.
“Ayo jaga fasos-fasum kita. Jangan sampai tegel-tegel keramik dicungkil untuk sesuatu yang tidak pasti,” imbau Teguh kepada warga Jakarta.
Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi kerusakan akibat permainan ini, Pemprov DKI Jakarta mengambil beberapa langkah:
Pengawasan Ketat oleh Satpol PP – Pengerahan Satpol PP untuk menjaga fasilitas publik di kawasan rawan pencarian koin, seperti taman kota dan fasilitas olahraga.
Koordinasi dengan Wali Kota – Teguh meminta para Wali Kota di Jakarta untuk memantau aktivitas warga di ruang publik dan mencegah potensi kerusakan lebih lanjut.
Edukasi kepada Warga – Teguh menyerukan agar masyarakat lebih bijak dalam mengikuti tren permainan dan menjaga lingkungan bersama.
Dampak Ekonomi dan Sosial dari “Koin Jagat”
Meski menawarkan hadiah menggiurkan, “Koin Jagat” memunculkan tantangan tersendiri. Selain kerusakan fisik pada fasilitas umum, tren ini juga mengindikasikan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga aset bersama.
“Permainan ini membawa dampak ekonomi bagi beberapa pihak, tetapi jika tidak terkelola dengan baik, biaya perbaikannya bisa jauh lebih besar dari manfaatnya,” ujar seorang pengamat perkotaan.
Masa Depan Aplikasi Jagat
Sebagai aplikasi sosial, Jagat memiliki potensi besar untuk mempererat hubungan sosial antar pengguna. Namun, pengembang perlu mempertimbangkan dampak dari fitur baru mereka terhadap lingkungan fisik dan sosial. Harapan ke depannya penyelenggaraan permainan dengan mekanisme yang lebih ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan teknologi augmented reality (AR) yang tidak merusak fasilitas fisik.
Tren “Koin Jagat” menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hiburan digital dan pelestarian fasilitas umum. Dengan pengawasan ketat dan kesadaran bersama, harapannya ruang publik tetap menjadi tempat yang nyaman dan terjaga untuk semua.