Kotabumi (lampost.co)–Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Utara tembus 517 orang sejak awal 2025.
Meski baru memasuki Februari 2025, peningkatan kasus DBD di Lampung Utara cukup signifikan.
Data Dinas Kesehatan menyatakan terdapat 473 kasus pada Januari 2025. Kemudian, ada 39 kasus selama 1–9 Februari 2025.
“Harus ada kesadaran bersama, untuk memeranginya. Alhamdulillah, banyak pihak peduli atas hal ini, termasuk dari pemuda dan mahasiswa,” kata Kabid P2 Dinas Kesehatan Lampura, Dian Mauli mendampingi Kepala, Maya Natalia Manan, Kamis, 6 Februari 2025.
Ia meminta masyarakat menggiatkan 3 M plus yakni menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menaburkan bubuk Abate.
“Dan tak kalah penting adalah memberantas sarang nyamuk sebagai sarana menekan penyebaran,” terangnya.
Terkait fogging, Dian menyatakan hal itu tidak terlalu berdampak. “Kalau menurut hemat kami, lebih baik gotong – royong yang lebih intensif,” ujarnya.
Peningkatan Kasus
Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Utara mengkritisi peningkatan kasus DBD. Menurut mereka, butuh upaya konkret dari satker terkait menggencarkan program menekan angka penyebaran.
“Kami melihat betapa banyak korban DBD di Lampung Utara sehingga bisa kita sebut sebagai wabah karena terus meningkat. Lalu, pasien sampai tidak mendapatkan kamar karena penuh,” kata Ketua PC PMII Lampura, Juwaher.
Ia meminta Dinas Kesehatan menyiapkan program unggulan sebelum kasusnya semakin besar.