Metro (Lampost.co)–Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) menggelar pelatihan pengguna herbisida di Kota Metro yang melibatkan 110 petani.
“Pelatihan kita laksanakan agar para petani bisa menggunakan herbisida parakuat diklorida secara efektif dan optimal. Serta dalam pemakaian herbisida sesuai anjuran dan penggunaannya agar tak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia maupun lingkungan,” ucap Ketua Alishter Lampung Supriyanto, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dia mengatakan dalam pelatihan herbisida parakuat diklorida tersebut sangat membantu para petani dalam mengoptimalkan pembasmian gulma dan rumput di lahan perkebunan maupun lahan pertanian. Sehingga petani dapat menggunakan herbisida dengan tepat dan terkendali secara maksimal di lahan pertanian dan perkebunan.
“Pestisida yang potensial berbahaya tidak diizinkan pengunaannya secara umum. Penggunaan pestisida parakuat diklorida perlu keterampilan dan pengetahuan khusus. Jadi, penggunaannya hanya boleh oleh pemakai yang memenuhi persyaratan keamanan. Paling tidak pemakai herbisida memiliki sertifikat dari Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat provinsi, kata Supriyanto.
“Keistimewaan parakuat adalah dapat membasmi gulma secara cepat. Hanya dalam hitungan waktu 2-3 jam setelah penyemprotan, gulma langsung layu dan 2-3 hari kemudian mati. Sehingga sangat bermanfaat bagi petani maupun pemilik perkebunan dalam mengefisiensikan waktu dan tenaga kerja,” tegasnya.
Dalam kesempatan pelatihan Alishter tersebut Kepala Dinas Pertanian Kota Metro Heri Wiratno mengatakan pentingnya penggunaan pestisida tepat.
“ Herbisida adalah senyawa kimia untuk mengendalikan gulma, jadi harus hati-hati serta sesuai anjuran dalam penggunaannya agar aman terhadap lingkungan serta penggunanya,” ujarnya.