Bandar Lampung (Lampost.co)–Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo terus mempercepat implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Hal tersebut tercermin dari realisasi rekomendasi teknis (Rekomtek) yang petani binaan perusahaan capai sepanjang tahun 2024 lalu.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengungkapkan bahwa Perusahaan negara yang saat ini mengelola kebun sawit terluas di dunia itu berhasil membantu petani mendapatkan Rekomtek di atas target pemegang saham canangkan.
“Sasaran penerbitan Rekomendasi Teknis PSR PalmCo tahun lalu adalah seluas 12.425 hektare. Dan sepanjang tahun 2024, alhamdulillah perusahaan mampu membantu petani guna merealisasikan Rekomtek mencapai 13.494 hektare atau 106% dari target,” sebut Jatmiko melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Rekomtek sendiri merupakan dokumen yang Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI terbitkan. Ini sebagai hasil verifikasi atas usulan pengajuan lembaga perkebun untuk perolehan dana program PSR dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Rekomtek penting agar dana PSR bantuan pemerintah dapat tersalurkan secara tepat dan petani bisa meremajakan kebun sawit mereka yang sudah tidak produktif lagi,” ungkapnya.
Pada tahun 2025 ini, Perusahaan menyasar luasan yang lebih tinggi dan berkeyakinan hal tersebut dapat terwujud dengan dukungan dari berbagai pihak.
“Target rekomtek PSR PalmCo tahun ini juga meningkat drastis hampir dua kali lipat menyentuh 22 ribu hektare lebih. Tantangan besar pastinya namun dengan kolaborasi kelembagaan petani, organisasi petani, dan dukungan pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan lainnya, maka kami optimistis pemenuhan target tersebut,” beber Jatmiko.
Secara garis besar, peremajaan sawit rakyat dikelompokkan menjadi dua, baik secara swadaya oleh petani maupun pola kemitraan bersama Perusahaan.
Jatmiko mengatakan program PSR PTPN IV menjadi salah satu inisiatif strategis PTPN Group dalam mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang pemerintah canangkan dalam meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat. Sebab saat ini produksinya masih jauh di bawah rata-rata standar industri.
“Bersama kita bisa tingkatkan produktivitas sawit rakyat Indonesia,” tukasnya.
Sementara itu Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menegaskan program PSR berperan penting meningkatkan hasil perkebunan rakyat. Serta mendorong keberlanjutan sektor kelapa sawit di Indonesia.
“PTPN Group akan terus memperluas cakupan program ini, sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap produksi CrudePalm Oil (CPO) nasional serta kesejahteraan petani kelapa sawit,” ujarnya.
Dalam “Program PTPN untuk Sawit Rakyat” itu melibatkan ribuan petani sawit di berbagai wilayah Indonesia. PTPN IV PalmCo berupaya memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat melalui berbagai skema pendampingan dan fasilitas.
Seperti pola single manajemen, penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat bagi petani swadaya, offtaker, dan pembinaan KUD.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin-angin menambahkan program PSR tidak sekadar meremajaan kebun. Tapi berupaya menciptakan “agen PSR” diantara petani dan kelembagaannya. Dengan target nasional PSR yang Pemerintah mencanangkan hingga 400 ribu hektare pertahun, maka perlu upaya massive guna mewujudkannya.
“Untuk mempercepat PSR itu, kita berharap semakin banyak petani maupun KUD yang berhasil melakukan PSR untuk menjadi agen bagi yang lainnya. Mengajak petani lainnya agar mau mengikuti program PSR yang pemerintah canangkan,” kata Irwan.
Karenanya pembinaan KUD oleh Perusahaan juga menjadi perhatian lebih sejak PalmCo terbentuk akhir 2023 lalu.
“Kami lakukan bimbingan teknis kepada berbagai KUD dan kelompok tani, baik melalui pola offtaker ataupun bimbingan teknis. Total sudah 93 kelembagaan petani se-Indonesia yang mengikuti bimtek PalmCo. Kami berkomitmen untuk itu, semoga dapat mempercepat akselerasi PSR di Indonesia,” harapnya.