Bandar Lampung (Lampost.co)–Anjungan Kabupaten Lampung Utara memperkenalkan inovasi baru bernama smart farming dalam pembukaan Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 yang digelar di PKOR Wayhalim Rabu malam, 22 Mei 2024.
Pj Bupati Lampung Utara Aswarodi menyebut, Kabupaten Lampung Utara telah mempersiapkan dengan baik partisipasinya dalam perhelatan PRL 2024.
Selain menampilkan program-program UMKM unggulan di Kabupaten Lampung Utara. Inovasi smart farming menurutnya patut menjadi daya tarik, yang menurutnya daeral laim belum memilikinya.
Baca Juga: Anjungan Tanggamus Tarik Investor di Pekan Raya Lampung
Aswarodi menjelaskan, smart farming merupakan teknologi baru dalam bidang pertanian yang hampir seluruh penerapannya telah berbasis internet.
“Melalui teknologi ini, para petani bisa melakukan perawatan tanaman ketika kita ingin menyiram itu cukup dengan smartphone dari jarak jauh. Ini baru kita perkenalkan di Pekan Raya Lampung,” kata Aswarodi saat diwawancara selepas pembukaan PRL Rabu malam, 22 Mei 2024.
Dirinya menyebut, tak butuh biaya besar untuk bisa mengoperasikan teknologi ini. Para petani dapat lebih merasa terbantu dari sisi biaya produksi oleh karena cara kerjanya yang efesien.
“Cara kerjanya sederhana, hanya dengan kisaran Rp500 ribu, kita sudah bisa menggerakkan alat tersebut dengan menggunakan aplikasi di handphone,” ucapnya.
Saat ini penerapan teknologi smart farming tengah dalam tahap uji coba. Aswarodi optimistis teknologi ini bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan sektor petanian di Lampung Utara.
“Karena memang ini teknologi baru, maka langkah pertama rencana kita memang akan kita perkenalkan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Teknologi Smart Farming
Sementara itu, Penyuluh Dinas tanaman pangan dan holtikultura Lampung Utara, Ma’ruf menambahkan upaya memperkelkan teknologi ini ke masyarakat. Para penyuluh di Dinas tanaman pangan dan holtikultura telah melalui serangkian pelatihan smart farming di sektor pertanian.
Oleh karena penggunaannya yang mudah dan efisien, Ma’ruf menyebut semua kalangan petani dari berbagai lintas usia memungkinkan untuk menerapkan teknologi ini.
“Metodenya memang sangat sederhana, ketika sudah di instalasi hanya menggunakan smartphone dan akses internet sudah bisa bekerja,” ujarnya.
Ma’ruf menyebut kelompok tani yang sudah mulai menerapkan smart farming berada di Kecamatan Sukabumi. Sementara untuk daerah lainnya, Ma’ruf menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan kegiatan sosialisasi.
“Tapi yang jelas kita upayakan untuk mengedepankan daerah-daerah yang sudah bisa terakses sinyal secara lancar,” ucapnya.