Bandar Lampung (Lampost.co) — PT PLN (Persero) memperkuat komitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui program Electrifying Agriculture di Lampung. Dukungan kelistrikan ini menjadi langkah strategis PLN untuk mewujudkan hilirisasi pertanian modern sekaligus memperkuat produktivitas petani.
Poin Penting:
-
PLN dukung hilirisasi pertanian Lampung melalui program Electrifying Agriculture.
-
4.251 pelanggan sektor pertanian di Lampung sudah menikmati listrik PLN.
-
Program unggulan: SuperSUN, Smart Farming, dan Listrik Masuk Sawah.
Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmala Putri, menegaskan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai hilirisasi pertanian dan swasembada pangan membutuhkan dukungan energi andal. “PLN hadir bukan sekadar penyedia listrik, tetapi mitra pembangunan aktif yang mendorong pertanian modern. Listrik bukan hanya menyalakan lampu, melainkan menyalakan peradaban dunia,” ujar Arsyadany dalam rapat koordinasi pembangunan pertanian Lampung, Kamis, 11 September 2025.
Menurutnya, listrik andal akan menekan biaya operasional petani, meningkatkan produktivitas, sekaligus membuka peluang hilirisasi pertanian Lampung agar menghasilkan nilai tambah lebih besar.
Baca juga: Program Ikatan Kerja ITPLN Perkuat Regenerasi SDM PLN
PLN Wujudkan Smart Farming di Lampung
Sementara itu, General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mohammad, menjelaskan PLN telah menyalurkan listrik kepada 4.251 pelanggan sektor pertanian dengan kapasitas total 24,61 MVA hingga 2024.
“Implementasi nyata dukungan PLN kami hadirkan melalui pembangunan SuperSUN berbasis baterai di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan. Proyek ini menjangkau lahan seluas 1.335 hektare. Selain itu juga program Listrik Masuk Sawah di Pringsewu sudah melayani 46 lokasi di 37 desa,” ujar Rizky.
PLN juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung mempercepat penyediaan listrik di sentra pertanian, terutama untuk pompa air menghadapi keterbatasan irigasi. Seluruh manager PLN UP3 aktif berkoordinasi dengan Dinas Pertanian kabupaten, menggali kebutuhan petani, dan mencari solusi tepat sasaran.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah dan Kementerian
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi PLN dalam mendukung ketahanan pangan daerah. “Lampung mayoritas warganya bergantung pada komoditas padi, jagung, singkong, dan ubi kayu. Karena itu, listrik stabil sangat krusial untuk pengolahan hasil, irigasi, hingga penyimpanan pascapanen,” kata Rahmat.
Ia juga berharap PLN terus mendorong pertanian Lampung menuju modernisasi berbasis teknologi, termasuk penggunaan dryer modern dan sistem greenhouse canggih.
Di sisi lain, Staf Ahli Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Hermansyah, M.Sc., menilai PLN telah menghadirkan inovasi kelistrikan sesuai arahan Presiden. “Infrastruktur listrik modern, termasuk penerapan smart farming tanpa kabel, merupakan terobosan penting yang meningkatkan efisiensi energi dan daya saing pertanian nasional,” kata Hermansyah.
Data Pertanian Lampung Tunjukkan Tren Positif
Komitmen PLN mendukung pertanian Lampung sejalan dengan capaian positif sektor pangan. Data terbaru menunjukkan luas panen Januari—Oktober 2025 naik 14 persen dari 2024, pencapaian tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
Dengan roadmap kelistrikan terstruktur, PLN bertekad memperkuat pertanian Lampung agar semakin efisien, modern, dan kompetitif. Dukungan ini tidak hanya berdampak pada petani lokal, tetapi juga memperkokoh ketahanan pangan nasional.