Pesawaran (Lampost.co)—Golden Tulip Springhill Lampung bersama Brigif 4 Marinir/BS kembali mengukuhkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan pesisir melalui pelaksanaan program penanaman mangrove tahun kedua di Marines Eco Park, Pesawaran. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif penanaman 100.000 mangrove dalam kurun 4 tahun. Hal itu sebagai langkah konkret dalam rehabilitasi pesisir dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Poin penting:
- Golden Tulip Springhill Lampung dan Brigif 4 Marinir/BS melanjutkan program penanaman 100.000 mangrove.
- Program ini menjadi upaya strategis rehabilitasi pesisir Lampung.
- Kolaborasi lintas sektor memperkuat dampak ekologis dan sosial.
Provinsi Lampung memiliki garis pantai lebih dari 1.100 kilometer, sehingga menyimpan potensi pesisir yang luas. Namun hal tersebut rentan terhadap abrasi, intrusi air laut, dan penurunan kualitas ekosistem pesisir. Mangrove memiliki peranan penting sebagai penyerap karbon alami, pelindung pesisir, pengikat sedimen, serta habitat bagi berbagai biota laut—menjadikannya fondasi penting ketahanan lingkungan pantai.
Pada tahun pertama (2024), berhasil ditanam 25.000 bibit mangrove, dan pada tahun kedua yang dilaksanakan pada 30 November 2025 ini, kembali ditanam 25.000 bibit mangrove tambahan, sehingga total penanaman hingga tahun ini telah mencapai 50.000 mangrove dari target 100.000 dalam empat tahun. Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi strategis yang melibatkan pemerintah, masyarakat, TNI, dan sektor usaha.
Didukung Korporasi Besar
Pelaksanaan tahun ini mendapat dukungan beberapa korporasi besar yang beroperasi di Lampung, di antaranya:
- PT Angkasa Pura II–Kantor Cabang Bandara Raden Intan II
- Bank BRI Kantor Cabang TanjungKarang
- PLN Nusantara Power–Unit Pembangkit Tarahan
- Pertamina Patra Niaga
“Penanaman mangrove ini bukan hanya sekadar aksi simbolis—ini adalah investasi lingkungan untuk masa depan. Dengan keterlibatan Brigif 4 Marinir/BS dan mitra korporasi Lampung, kami terus memperluas kawasan hijau pesisir sebagai langkah berkelanjutan menuju ekosistem yang lebih kuat,” ujar Hengki Trikusuma, general manager Golden Tulip Springhill Lampung.
Selain aspek ekologis, kegiatan ini juga memberdayakan masyarakat pesisir melalui keterlibatan dalam penyediaan bibit mangrove—membuka peluang ekonomi sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan berbasis komunitas.
Mari bersama-sama mengambil bagian dalam gerakan restorasi pesisir Lampung. Baik sebagai mitra pendukung, penyedia sumber daya, sukarelawan penanam, maupun penyebar pesan kebaikan lingkungan—setiap langkah berarti, sekecil apa pun kontribusinya. Inilah momentum bagi kita untuk bergerak, menguatkan ekosistem pesisir, serta memastikan alam terus hidup untuk kehidupan manusia di masa mendatang.








