Bandar Lampung (Lampost.co)–Sebanyak 103 pelaku UMKM di Lampung mendapatkan pendampingan langsung dari mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. Program ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Pengembangan Bisnis, melibatkan lintas fakultas. Seperti Fakultas Ilmu Komputer, Ekonomi dan Bisnis, Desain, Hukum, Pariwisata, hingga Pangan.
Pendampingan dalam bentuk pengembangan kemasan produk, strategi pemasaran, dan inovasi layanan berbasis digital. Menariknya, kolaborasi ini tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan—menciptakan sinergi nyata antara teori dan praktik.
Puncak dari program ini dengan gelaran Expo Karya Kolaborasi Mahasiswa X UMKM pada Rabu–Kamis, 25–26 Juni 2025 di halaman kampus IIB Darmajaya. Mengusung tema “Dari Kampus untuk UMKM Naik Kelas”, acara ini menjadi ajang showcase karya dan solusi bisnis hasil kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku UMKM lokal.
Baca Juga: Lulusan IIB Darmajaya Aktif Membangun Kemandirian Bangsa
Rektor IIB Darmajaya, Dr. R.Z. Abdul Aziz menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari misi kampus untuk memperkenalkan dunia UMKM kepada mahasiswa secara langsung. Sekaligus mendorong transformasi UMKM menuju ekosistem digital.
“Tidak banyak kampus di Indonesia yang benar-benar serius menjadikan kewirausahaan sebagai pondasi pendidikan. Di Darmajaya, kami hadirkan 4 SKS mata kuliah Teknopreneur dan Pengembangan Bisnis sebagai core,” ungkap Abdul Aziz,” kata dia, Rabu, 25 Juni 2025.
Sebanyak 103 pelaku UMKM di Lampung mendapatkan pendampingan langsung dari mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. (Foto:Dok.IIB Darmajaya)
Menurutnya, langkah ini bukan tanpa alasan. Di tengah ketatnya kompetisi kerja dan ancaman disrupsi ekonomi, mahasiswa perlu berbekal kemampuan membangun bisnis, bukan hanya mencari pekerjaan.
Entrepreneur Tangguh
“Kolaborasi ini adalah langkah awal. Kita berdoa semoga adik-adik mahasiswa dan UMKM terlibat akan berkembang menjadi entrepreneur tangguh membawa kebanggaan bagi Lampung dan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta program, Fanny Rizky Ardany, mahasiswa Darmajaya, menyebut bahwa kegiatan ini membuka ruang aktualisasi yang nyata bagi mahasiswa.
“Kami bisa menerapkan langsung ilmu yang kami pelajari di kelas. Ini sangat membantu membentuk pola pikir sebagai problem solver dalam bisnis nyata,” ujarnya.
Proyek pendampingan ini mencakup sektor produk dan jasa, dengan fokus pada transformasi kemasan, digitalisasi proses bisnis, serta branding dan pemasaran online. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pelaku akademis, tetapi juga sebagai konsultan muda yang memberikan solusi langsung pada permasalahan bisnis UMKM.
Inisiatif seperti ini menunjukkan kolaborasi lintas disiplin antara mahasiswa dan UMKM bisa menjadi jalan tengah antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Yakni mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan digital yang lebih matang di daerah.