Sukadana (Lampost.co): Pemerintah Kabupaten Lampung Timur terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting di kabupaten setempat. Menindaklanjuti hal itu, Pemkab Lampung Timur mengelar acara gerakan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 pada seluruh posyandu yang ada di Lampung Timur.
Baca juga: Peserta dari 13 Desa Ikuti Peningkatan Kapasitas Smart Village Provinsi Lampung
Adapun hasil intervensi 2023, angka stunting di Kabupaten Lampung Timur sudah turun dari 20 persen menjadi 14,2 persen. Saat ini Pemkab Lampung Timur menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 10 persen di 2024.
Acara pembukaan launching tersebut berlangsung di Desa Cempaka Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban, Jumat, 7 Juni 2024. Kemudian acara berlanjut dengan senam bersama para kader PKK setempat.
Dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa pelayanan yang Pemkab Lampung Timur sediakan melalui Dinas Kesehatan. Antara lain, bagi calon pengantin ada skrining layak hamil, pengukuran lila (lingkaran lengan atas), dan intervensi sesuai tata laksana.
Selain itu terdapat juga beberapa pelayanan yang tersedia khusus untuk ibu hamil dan balita.
“Stunting merupakan masalah global dan sampai saat ini masih menjadi isu nasional. Sehingga menjadi program prioritas untuk penanggulanngannya. Termasuk di Lampung Timur yang masih menjadi salah satu kabupaten lokus stunting,” ujar Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.
Bekerja Sama
Oleh karena itu, dia meminta semua pihak, baik pemerintah daerah, swasta, masyarakat, dan stakeholder lainnya, untuk dapat bekerja sama dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Lampung Timur.
“Untuk itu, saya minta semua lintas sektoral, kepala OPD, camat, serta kepala desa, agar dapat bekerja sama. Saling menguatkan sesuai dengan tugas dan fungsi, dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Lampung Timur, Bumei Tuwah Bepadan yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Menurut Dawam, gerakan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Lampung Timur ini, merupakan aksi yang akan memperkuat efektivitas intervensi pencegahan stunting.
Mulai dari analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan program, penguatan regulasi, dan pembinaan kader pembangunan manusia. Kemudian penguatan manajemen, publikasi stunting sampai review kinerja yang terlaksana.
“Hal itu semua untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi pencegahan stunting secara bersama-sama. Antara seluruh komponen yang ada, baik pemerintah daerah, pemerintah desa, serta lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” kata Dawam Rahardjo.
“Dengan mengucap bismillahirahmannirrahim, kegiatan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024, secara resmi saya buka. Semoga Lampung Timur terbebas dari stunting dan dapat mewujudkan rakyat Lampung Timur berjaya,” pungkasnya.
Angka Prevalensi Turun
Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur, Hairul Azman menjelaskan jika hasil intervensi 2023 angka stunting di Lampung Timur sudah turun dari mulai 20 persen menjadi 14,2 persen.
“Kemudian kenapa kita mulai dari Kampung Cempaka Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban ini, karena salah satu lokus stunting ada di sini,” ujar Hairul Azman.
Pihaknya mengatakan hal itu akan dilakukan secara serentak pada 34 puskesmas yang ada di Lampung Timur.
“Kedepannya kita akan melakukannya serentak ke seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Mulai hari ini besok dan seterusnya,” paparnya.
Ia juga menargetkan angka stunting di Lampung Timur tahun 2024 bisa turun di bawah 10 persen. “Sehingga harapan nanti kita, di tri semester ke-4 dan ke-3, kita (Lampung Timur) sudah turun menjadi di bawah 10 persen,” pungkasnya.
Hadir juga dalam acara tersebut Ketua PKK Lampung Timur Yus Bariyah, Tim TPPS Lamtim, kepala OPD terkait, camat Batanghari Nuban, kepala UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban, dan para kepala desa se-Batanghari Nuban.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.