Mesuji (Lampost.co)-– PT Sumber Indah Perkasa (SIP) bersama Pemerintah Kabupaten Tulangbawang dan Mesuji lakukan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Rabu, 22 Mei 2024.
Dalam simulasi yang dilaksanakan di Kantor PT SIP Region Lampung, Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji, Regional controller PT SIP, Humala Sinaga katakan jika kegiatan ini sudah rutin pelaksanaannya setiap tahun.
“2023 hingga saat ini merupakan kemarau panjang yang lumayan ekstrim. Kami berusaha semampu kami untuk lakukan pencegahan. Kami mohon juga kepada seluruh kepala desa untuk mengimbau masyarakat untuk menjaga agar kebakaran tidak terjadi,” jelas Humala.
Baca Juga: Tahun 2024 Karhutla Meningkat 55%
Masyarakat pun harapannya tidak membawa pealatan yang mudah terbakar saat memasuki wilayah perkebunan dan kawasan rawan terbakar.
Di sisi lain, PT SIP telah siapkan tim kesiapsiagaan tanggap darurat (KTD) yang mendapatkan pelatihan khusus dalam hal pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan daln lahan (karhutla).
“PT SIP memiliki 5 unit kebun, 2 kebun inti 3 plasma, juga ada dua pabrik. Dalam menghadapi musim kemarau ini, kami siapkan 6 unit mobil kebakaran, 4 mobil patroli, satu ambulan, juga beberapa mesin alkon sedot air,” lanjut Humala.
Dalam kesempatan itu, Kabag Ops Polres Mesuji, Kompol Iwan Dharmawan mengatakan jika dalam mencegah terjadinya Karhutla ada beberapa cara.
“Cara pertama mulai dari edukasi, itu penting penekanan dari pejabat tingkat Camat hingga kepala desa. Mencegah tidak bisa seketika, prosesnya lama dan berkesinambungan,” jelas Iwan.
Kedua, Iwan meminta agar semua pihak dapat mempersiapkan peralatan pemadam api agar selalu dalam keadaan prima.
Sementara itu, Kepala Desa Talang Batu, Sulham, berharap PT SIP dapat membantu kebakaran yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat saat musim kemarau tiba.
“Wilayah kami banyak rawa, tentu sangat rawan kebakaran. Kami sangat terbantu dengan adanya armada pemadam dari PT SIP yang membantu pemadaman api di tahun lalu. Kami juga terus imbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan,” terang Sulham.