Bandar Lampung (Lampost.co)—Akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) menciptakan inovasi teknologi berupa mesin sortir damar mata kucing berbasis Internet of Things (IoT). Mesin ini mampu menyortir hingga 75 kilogram getah damar dalam waktu satu jam, mengurangi waktu kerja hingga 33 persen ketimbang metode manual. Inovasi ini harapannya dapat meningkatkan produktivitas petani damar dan memperluas peluang pasar komoditas tersebut.
Ketua tim penelitian, Riza Muhida, menyampaikan bahwa mesin ini rancangannya untuk mengatasi keterbatasan teknologi di sektor produksi damar. Sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani. “Tujuannya meningkatkan produktivitas dan membuka peluang pasar lebih luas bagi produk damar mata kucing,” ujar Riza dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.
Potensi Unggulan Provinsi Lampung
Damar mata kucing merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Lampung dari Pekon Sukabaru, Kabupaten Pesisir Barat. Selama ini, proses penyortiran damar secara manual menggunakan ayakan. Proses manual ini tidak hanya memakan waktu lama tetapi juga memiliki tingkat akurasi rendah.
Baca Juga: Universitas Terbuka Gelar Wisuda 1.439 Mahasiswa di Bandar Lampung
Dengan adanya mesin sortir otomatis berbasis IoT, waktu sortir dapat terpangkas hingga 33 persen. Sambil memastikan kualitas hasil sortir yang konsisten dan sesuai standar pasar. Mesin ini lengkap dengan motor vibrasi, sensor berat, serta pemantauan berbasis internet untuk meningkatkan efisiensi.
Riza menambahkan dalam waktu satu jam, mesin ini mampu menyortir hingga 75 kilogram damar dengan kualitas yang konsisten. Inovasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas produksi, tetapi memberikan nilai tambah bagi damar mata kucing di pasar lokal maupun internasional.”
Selain menciptakan mesin sortir, tim peneliti dari UBL juga memberikan pelatihan kepada Karang Taruna setempat. Pelatihan ini meliputi pembuatan konten visual dan video promosi untuk memanfaatkan platform digital. Langkah ini bertujuan memperkenalkan produk damar mata kucing sekaligus mempromosikan potensi wisata lokal di Pekon Sukabaru.
Pasar Lebih Luas
Dengan inovasi ini, UBL berharap dapat mendukung pengembangan sektor damar mata kucing di Lampung, baik dari segi teknologi produksi maupun strategi pemasaran. Langkah ini juga harapannya mampu menjadikan damar mata kucing sebagai komoditas ekspor yang lebih kompetitif di pasar internasional.
Melalui kolaborasi antara teknologi, pendidikan, dan masyarakat lokal, inovasi ini menjadi bukti nyata kontribusi UBL dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani damar.