Way Kanan (Lampost.co)–Hujan yang mengguyur Kabupaten Way Kanan menyebabkan Sungai Way Besai meluap. Luapan air membanjiri lahan pertanian dan permukiman di tiga kampung di Kecamatan Negeri Agung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Way Kanan, Suprianto mengatakan tiga desa yang terdampak yakni Kotabumi, Gedung Menong, dan Sungsang. Ketinggian air mencapai 1 meter.
Tak hanya membanjiri permukiman, luapan air Way Besai juga merendam sejumlah lahan pertanian milik warga. Hal itu dapat mengakibatkan gagal panen dan merugikan petani, tertutama petani jagung dan padi.
“Alhamdulillah dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, petani jagung dan sawah padi milik warga terancam gagal panen dan bisa merugi,” jelas Supriyanto, Kamis, 2 Februari 2024.
Suprianto mengatakan saat kejadian BPBD mengirimkan 6 Tim Reaksi Cepat (TRC) dan mobil operasional. Selain itu juga mengirimkan dua perahu karet ke lokasi banjir di tiga kampung tersebut.
“Banjir tersebut merendam permukiman dan areal perladangan masyarakat, karena kondisi air terus naik. Kami mengirimkan tim TRC untuk memantau kondisi di tiga kampung tersebut,” jelasnya.
Berdasarkan data sementara, banjir akibat luapan Way Besai di tiga kampung itu menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Mengingat lahan jagung milik beberapa warga tercatat cukup luas, yakni mencapai 14,5 hektar. Kemudian untuk lahan padi sekitar 6,5 hektar yang terancam gagal panen.
“Lahan warga yang terendam banjir tersebut mayoritas di sekitar sungai. Sehingga ketiga air meluap otomatis lahan warga tersebut terendam banjir,” kata Supriyanto.
Supriyanto menghimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk terus berhati-hati dan waspada, karena air sewaktu-waktu dapat meluap kembali.