Bandar Lampung (Lampost.co): Warga terdampak banjir di Kampung Teratai, Kelurahan Way Halim, Minggu, 25 Februari 2024, terlihat sibuk mengevakuasi harta benda mereka yang terkena banjir. Banjir sebelumnya, merendam puluhan rumah warga pada, Sabtu, 24 Februari 2024, malam.
Warga mulai memindahkan harta benda yang tersisa satu per satu di halaman depan rumah mereka. Yeni, salah satu warga Kampung Teratai bawah, Kelurahan Way Halim mengatakan banjir bandang kali ini yang terbilang terparah.
Ia menyebut daerahnya memang langganan banjir setiap hujan deras mengguyur. “Memang langganan banjir di sini. Biasanya tingginya 1 meter, sekarang yang paling parah hampir 2 meter,” katanya.
Ia mengaku harta benda milikinya terkena rendaman air hujan. Hingga kini ia hanya memungut sisa barang yang masih bisa diselamatkan. “Semuanya habis kena banjir, enggak ada yang tersisa. Basah semua,” ujarnya.
Ia menyebut banjir bandang terjadi di wilayahnya dikarenakan tanggul sungai sekitar Rumah Sakit Urip Sumoharjo jebol.
Warga Gang Beringin, Jalan ZA Pagar Alam, Kecamatan Labuhan Ratu, mengalami hal serupa. Luapan aliran sungai hingga ke rumah warga membuat puluhan rumah langsung terendam banjir dan warganya harus mengungsi.
Usai banjir surut, warga yang terdampak langsung membersihkan rumah serta menjemur perabotan mereka yang terendam banjir. Mulai dari kursi, kasur busa, meja, dan perabotan rumah lainnya.
Menjemur Perabotan
Perumahan Gelora Persada, Kecamatan Rajabasa, pun sama seperti yang dialami warga Gang Beringin. Para ibu-ibu dibantu dengan suaminya ikut menjemur perabotan rumah mereka. Mereka berharap cuaca hari ini cerah dengan terik matahari yang cukup panas. Agar perabotan yang basah dapat sedikit kering.
Tiara, warga Gang Beringin mengatakan rumah mereka terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Sehingga harus secepatnya mengungsikan barang-barang.
“Sore kemarin (Sabtu, 24 Februari 2024) semua rumah terendam banjir. Apalagi rumah yang dekat dengan aliran sungai,” katanya.
“Ini kami lagi beres-beres rumah, karena semua isi terendam banjir dan harus di jemur,” sambung dia.
Yuliana juga melakukan hal serupa. Warga Gelora Persada Sinta itu mengatakan usai banjir merendam permukimannya, ia bersama keluarga terpaksa harus menjemur perabotan rumah yang terendam banjir semalaman.
“Ini ibu-ibu pada beres-beres semua pascabanjir. Kami minta solusi terbaik dari Pemerintah kota Bandar Lampung,” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.