Kotaagung (Lampost.co)–Fenomena gelombang pasang air laut menyebabkan banjir rob di pesisir pantai Kotaagung, Kabupaten Tanggamus pada Kamis, 29 Mei 2025. Setidaknya 20 rumah dan fasilitas umum tergenangang air laut sehingga aktivitas warga terganggu.
Info Penting:
- Banjir rob akibat air laut pasang kerap terjadi di pesisir Tanggmus, tetapi kali ini lebih parah
- 20 rumah dan fasilitas umum tergenang, bahkan ada yang rusak parah.
- Pihak Polres Tanggamus dan jajaran terkait mendata korban terdampak untuk pe
Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M. Yusuf, mengatakan banjir rob menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan merendam puluhan rumah warga. Selain itu, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dermaga Kotaagung juga ikut tergenang.
“Gelombang laut sempat menggenangi area TPI dan dermaga, membawa serta material berupa pasir dan krokos (tanah lumpur). Ini mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan,” kata dia, Jumaat, 30 Mei 2025.
Baca Juga: Tanggamus Diserang Banjir
Yusuf menambahkan bahwa kondisi ini cukup mengganggu aktivitas ekonomi warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang ikan.
Lebih lanjut, AKP Yusuf menjelaskan bahwa sedikitnya 20 rumah warga di Kelurahan Kapuran, Kecamatan Kotaagung turut terdampak banjir rob.
Rumah-rumah tersebut terendam air laut dengan ketinggian mencapai sekitar 20 sentimeter. Meski saat ini genangan telah surut, namun warga sempat mengalami kepanikan saat gelombang tinggi terjadi pada pagi hari.
Salah satu warga yang terdampak cukup parah adalah Susilawati (45), warga RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung. Bagian dapur dan kamar mandi rumahnya rusak parah bahkan terbawa ombak. Kerusakan ini terjadi secara tiba-tiba saat gelombang pasang mencapai titik tertinggi.
“Kami juga menemukan kerusakan pada struktur tanggul laut (sea wall) sepanjang kurang lebih 20 meter yang mengalami patah dan anjlok akibat kuatnya gelombang. Hal ini tentunya meningkatkan kerentanan wilayah terhadap banjir rob lanjutan,” ungkap AKP Yusuf.
Kasi Humas mengungkapkan, berdasarkan keterangan Ketua RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Suparmin, bahwa gelombang pasang telah terjadi sejak Selasa, 27 Mei 2025. Ini berlangsung secara intens setiap pagi antara pukul 05.00 hingga 09.00 WIB.
Bukan yang Pertama
Ia juga mengungkapkan bahwa ini bukan kejadian pertama, tapi kali ini dampaknya lebih luas dari biasanya.
“Menurut Suparmin air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB dan puncaknya terjadi menjelang pukul 07.00 WIB. Banyak warga yang terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi untuk menghindari kerusakan,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Polres Tanggamus telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, pemerintah kecamatan, serta perangkat desa dan kelurahan setempat untuk mendata kerusakan. Memberikan bantuan darurat, dan menyiapkan langkah mitigasi ke depan.
“Warga kami imbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah pesisir. Kami juga terus memonitor perkembangan cuaca dan akan menyampaikan peringatan dini jika ada potensi gelombang tinggi susulan,” pungkasnya.