Metro (lampost.co) — Beragam cara umat muslim memperingati perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw menemui Tuhannya di Arsy. Apalagi Israk Mikraj rasulullah itu jatuh pada bulan Rajab yang menjadi salah satu bulan mulia dalam kalender hijriah dan menyambut bulan suci ramadan.
Seperti peringatan Israk Mikraj 1446 Hijriah tahun 2025 yang di Keluarga Besar Ibu Sri Murtini Soekotjo di Metro. Peringatan itu dibarengi dengan pengajian rutin majelis taklim alumni SMPN 1 Metro angkatan 87–90. Selain menggelar pengajian akbar pada Minggu (27/1), juga sebelumnya dirangkai khitanan Massal dan Donor Darah, di kediaman Kota Metro.
Untuk khitanan massal, dengan pendamping RS Islam Kota Metro, dan PMI Kota Metro. Sahabat alumni mengkhitan total 60 anak anak duafa dan kurang mampu yang berasal dari berbagai daerah di Lampung. Dengan mengumpulkan lebih dari 30 kantong darah.
“Isra Miraj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam ke langit untuk menerima perintah salat lima waktu, ” Ujar Ny Sri Murtini Soekotjo yang juga ibunda salah satu alumni SMPN 1 Metro Brigjend Hengki Haryadi.
Syariat
Eyang, begitu sapaannya mengatakan khitanan massal atau sunatan massal dari pandangan Islam adalah merupakan bagian dari syariat Islam, yang wajib hukumnya bagi anak laki laki. “Fungsi khitan itukan untuk mempermudah maupun mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah, ” ujar Eyang yang juga mertua Wakasad Letjen TNI Tandyo itu.
Kata Eyang, Khitan atau sunat sebagai salah satu ajaran Islam, terkadang masih merupakan ritual yang mahal bagi sebagian kelompok masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu. Namun tanggung jawab orang tua untuk mengantarkan anak-anak memasuki masa kedewasaan dengan landasan kesholehan.
“Semoga mereka setelah khitan mendapatkan pendidikan yang baik serta mendapat nilai keimanan dan ketakwaan yang kuat, dan menjadi anak yang sholeh. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Keluarga besar, kegiatan kegiatan sosial tidak hanya berakhir sampai di sini, ada aksi-aksi sosial lainnya,” Ujar Eyang yang juga bersama Brigjen Hengki Haryadi.
Peserta 60 Anak
Panitia mengatakan para peserta hitan 60 anak, dan donor darah sekitar 40-an, para peserta mendapatkan bingkisan berupa sarung, paket sembako, konsumsi, dan setiap anak mendapat uang saku. Semua sumber anggaran dari keluarga besar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia dan keluarga besar Ibu Sri Murtini Soekotjo yang telah mempercayakan pada kami, semua bantuan daria maupun yang terkumpul kami salurkan untuk manfaat masyarakat salah satunya kegiatan ini,” kata Muharam, salah satu panitia.