• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 19/07/2025 21:08
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Breaking News

Dua Pulau Wisata di Raja Ampat Ditutup Sementara, Warga Harap Pemerintah Segera Hadirkan Solusi

Wisata Raja Ampat berkontribusi mencapai Rp150 miliar per tahun terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Sri Agustina by Sri Agustina
15/06/25 - 16:11
in Breaking News, Nasional
A A
Bupati Raja Ampat tutup wisata di dua pulau Raja Ampat

Bupati Raja Ampat Orideko Burdam soal penutupan lokasi wisata di Raja Ampat buntut penghentian tambang nikel. (Foto:Antara)

Raja Ampat (Lampost.co)–Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, resmi menutup sementara aktivitas wisata di dua destinasi unggulan, yakni Pulau Wayag dan Pulau Manyaifun. Kebijakan ini guna menjaga kenyamanan wisatawan setelah muncul penolakan dari sejumlah warga terdampak pencabutan izin tambang nikel.

Info Terkini:

  • Penutupan wisata berdampak langsung pada homestay milik warga, karena penghentian sementara kegiatan pariwisata.
  • Sepanjang 2024, sekitar 30.000 wisatawan kunjungi Raja Ampat dan menyumbang Rp150 miliar PAD/Tahun.
  • Wisata yang ditutup adalah Pulau Wayag dan Manyaifun selama ini dikenal sebagai destinasi unggulan Raja Ampat.

Penutupan ini dipicu reaksi dari warga yang sebelumnya dijanjikan bekerja di sektor pertambangan nikel. Mereka merasa kehilangan sumber mata pencarian usai pencabutan empat izin usaha pertambangan (IUP) oleh pemerintah pusat pada 10 Juni 2025.

“Kami menerima keputusan itu demi keamanan dan kenyamanan wisatawan, tapi kami meminta ini tidak terlalu lama. Kami berharap segera ada jalan tengah,” ujar Boby Mambraku (29), warga dan pengelola homestay di Pulau Manyaifun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Sabtu, 14 Juni 2025.

Baca Juga: Pemerintah Cabut Empat Izin Usaha Pertambangan di Raja Ampat, Hanya PT Gag yang Bertahan

Boby menyebutkan ada sembilan homestay milik warga yang terdampak langsung akibat penghentian sementara kegiatan pariwisata. Bahkan, warga yang bekerja di pariwisata terpaksa membatalkan sejumlah pemesanan paket wisata dalam beberapa hari terakhir.

“Sejauh ini situasi masih kondusif. Tapi kami berharap pemerintah segera bertindak karena ini menyangkut penghidupan kami. Ini murni usaha mandiri warga, bukan bantuan pemerintah,” tambahnya.

Di sisi lain, kelompok warga yang terdampak langsung oleh pencabutan IUP melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas wisata, termasuk dengan memasang spanduk larangan di dermaga dan sekitar homestay. Penolakan tersebut terjadi di Pulau Manyaifun dan Wayag, masing-masing berasal dari pekerja tambang di Pulau Batangpele dan Pulau Kawe.

Baca Juga: Ngeri! Tambang Nikel Rusak Ekosistem di Raja Ampat

Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat, Kristian Sauyai, mendukung kebijakan pemerintah sebagai bentuk perlindungan terhadap wisatawan. Namun, ia mendesak agar Pemkab Raja Ampat segera menemukan solusi konkret sebelum 20 Juni 2025.

“Di atas tanggal itu, pesanan wisata mulai meningkat. Jika tidak ada kejelasan, makin banyak pemesanan yang dibatalkan,” tegasnya.

Kristian menekankan bahwa pariwisata merupakan penggerak utama ekonomi Raja Ampat. Sepanjang 2024, sekitar 30.000 wisatawan—70 persen di antaranya wisatawan mancanegara—mengunjungi Raja Ampat dengan kontribusi mencapai Rp150 miliar per tahun terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, memastikan pemerintah akan hadir untuk semua lapisan masyarakat dan mencari jalan tengah yang menguntungkan semua pihak.

“Kami ingin semua tenang, tidak ada yang kecewa. Pemerintah hadir berarti kami siap mencarikan solusi bersama,” kata Orideko.

Dijanjikan Bekerja di Tambang

Ia menjelaskan bahwa sekitar 50 warga Manyaifun sebelumnya rencananya akan bekerja di tambang nikel di Batangpele. Kini, dengan pencabutan izin, warga tersebut merasa kehilangan masa depan pekerjaan mereka.

Meski dua destinasi ditutup sementara, Orideko memastikan bahwa kegiatan wisata di lokasi lain di Raja Ampat tetap berjalan normal. Pemerintah juga berkomitmen menjaga stabilitas sosial dan kelestarian lingkungan.

Wakil Ketua II DPRD Raja Ampat, Bermon Sauyai, menambahkan bahwa gejolak antara kepentingan tambang dan pariwisata telah berlangsung lama. Menurutnya, masyarakat Raja Ampat memiliki aspirasi yang beragam: sebagian menolak tambang karena potensi kerusakan lingkungan, sementara sebagian lain mendukung tambang demi alasan ekonomi.

“Tugas kita mencari titik temu, agar masyarakat tidak terbelah dan pembangunan tetap berkelanjutan,” ujarnya.

Pulau Wayag dan Manyaifun selama ini dikenal sebagai destinasi unggulan Raja Ampat. Keelokan Pulau Wayag, dengan puncaknya yang menjulang 150 meter dari permukaan laut, menjadi magnet bagi wisatawan petualang. Sementara Manyaifun menawarkan keindahan bawah laut serta akses strategis ke destinasi seperti Piaynemo dan Wayag.

Source: Antara
Tags: HomestayRajaAmpatKonflikTambangPariwisataPariwisataPapuaPulauManyaifunPulauWayagRajaAmpatTambangNikelWisata ditutupWisata RajaAmpatWisataBahari
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Zaraof Ricar divonis 16 tahun penjara

Kasus Zarof Ricar, Kejagung Cekal Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Petinggi SGC

by Triyadi Isworo
19/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) - Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dikabarkan telah meminta pencekalan terhadap para pimpinan PT. Sugar Group...

Anies Baswedan dalam sidang Tom Lembong

Anies Baswedan Sebut Tom Lembong Dikriminalisasi

by Sri Agustina
19/07/2025

Jakarta (Lampost.co)--Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut hadir dalam persidangan Tom Lembong dan menyatakan kekecewaannya atas putusan hakim. Ia...

Vonis Tom Lembong

Hakim Tegaskan Tom Lembong tak Nikmati Hasil Korupsi Gula

by Sri Agustina
19/07/2025

Jakarta (Lampost.co)--Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong divonis 4,5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Tipikor Jakarta Pusat...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.