Jakarta (Lampost.co)–Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) terus bergulir. Polda Metro Jaya mengungkap sederet fakta baru yang memperkuat dugaan adanya kejanggalan sebelum Arya ditemukan tewas di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Penyidik mendalami aktivitas Arya Daru beberapa jam sebelum kematiannya. Berdasarkan rekaman CCTV. Korban sempat mengunjungi pusat perbelanjaan hingga naik ke rooftop Gedung Kemlu malam hari sebelum kedapatan tak bernyawa.
Berikut ini lima fakta penting yang terungkap kepolisian terkait kematian diplomat muda tersebut:
1. Sempat Belanja di Mal Grand Indonesia
Pada Senin malam, 7 Juli 2025, Arya Daru tercatat mengunjungi Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Ia membeli pakaian dan menghubungi sang istri, Meta Ayu Puspitantri, sekitar pukul 21.00 WIB saat menunggu taksi.
Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Kematian Diplomat Arya, Rekaman CCTV Ada Pria Mondar Mandir
“Terakhir komunikasi dengan istrinya saat di antrean taksi, setelah membeli baju,” ujar kakak ipar Arya, Meta Bagus. Namun, setelah percakapan itu, Arya tak lagi bisa dihubungi hingga esok harinya.
2. Istri Resah Tak Bisa Hubungi Arya
Meta Bagus menyebut sang adik, Meta Ayu, terlihat gelisah malam itu. Biasanya pasangan ini rutin berkomunikasi, bahkan hanya sekadar menanyakan sudah makan atau belum.
“Ia duduk termenung karena telepon suaminya tak bisa tersambung. Itu tidak biasa,” kata Meta Bagus.
3. Naik ke Rooftop Gedung Kemlu dan Tinggalkan Barang
Setelah dari mal, Arya Daru justru menuju Gedung Kemlu, bukan kembali ke indekos. CCTV menunjukkan Arya tiba di rooftop lantai 12 pada pukul 21.43 WIB dan berada di sana selama 1 jam 26 menit.
“Arya terlihat membawa tas gendong dan kantong belanja. Namun saat turun pukul 23.09 WIB, kedua barang itu tidak dibawa lagi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Motif dan tujuan Arya naik ke rooftop serta alasan meninggalkan barang di sana masih polisi selidiki.
4. Kepala Terbungkus Plastik dan Terlilit Lakban
Polisi menemukan jenazah Arya dalam kondisi mengenaskan. Wajah korban tertutup plastik putih dan terlilit lakban kuning. Saat ditemukan di atas tempat tidur, Arya hanya mengenakan kaus dan celana pendek serta tertutup selimut.
“Korban saat itu dalam posisi terbaring, dengan kepala terbungkus plastik dan terlilit lakban,” ujar Ade Ary.
5. Pintu Kamar Terkunci Tiga Lapis dari Dalam
Penyelidikan mengungkap bahwa kamar indekos Arya terkunci rapat dengan tiga lapisan pengaman. Yakni kunci manual, slot dari dalam, dan akses pribadi korban. Karena tak ada jawaban saat di panggil, penjaga kos terpaksa membuka jendela secara paksa.
“Semua akses masuk dalam kondisi terkunci dari dalam. Gerbang luar pun terkunci dengan gembok yang korban pegang,” ungkap Ade.
Polda Metro Jaya masih mendalami motif kematian Arya Daru. Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 15 saksi, termasuk rekan kerja, penghuni kos, keluarga, serta pihak terakhir yang berinteraksi dengan korban.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, seperti gulungan lakban, plastik, bantal, pakaian, dan dompet. Selain itu, sidik jari Arya ditemukan di lakban yang melilit kepalanya.
Meski indikasi bunuh diri sempat mengemuka, polisi belum mengesampingkan kemungkinan lain dan menegaskan penyelidikan masih berlangsung.